Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Koneksi Internet Jadi Penentu Hidup dan Matinya Warga Myanmar di Zona Konflik

Foto : AFP

Pembatasan Internet I Seorang pria di Naypyidaw, Myanmar, menggunakan ponselnya untuk membuka aplikasi media sosial Facebook. Otoritas Myanmar amat membatasi koneksi internet setelah junta menggulingkan pemerintah terpilih.

A   A   A   Pengaturan Font

Bagi seorang petani bernama Zaw Myint Thein yang tinggal di wilayah Myanmar barat laut, putusnya koneksi internet selama lebih dari setahun di wilayahnya telah menyebabkan banyak ketidaknyamanan. Putranya tidak dapat belajar dan ia tidak dapat lagi menjual panen semangkanya secara daring. Kondisi ini membuat Zaw Myint Thein merasa terisolasi.

"Sepertinya mata dan telinga saya ditutup," kata pria berusia 45 tahun itu saat berbicara melalui sambungan telepon dari wilayah Sagaing. "Namun di zona kubu perlawanan terhadap junta militer yang merebut kekuasaan dalam kudeta awal tahun lalu, pemutusan internet yang diperintahkan tentara dan pemutusan komunikasi telepon seluler secara sporadis, itu berarti nyawa kita sedang dipertaruhkan," imbuh dia.

Pada Mei lalu, Zaw Myint Thein mengatakan pasukan junta telah menyergap desa terdekat dan membunuh sembilan penduduk desa. Ia menambahkan bahwa nyawa penduduk itu mungkin bisa diselamatkan jika datang peringatan serangan yang memberitahu mereka.

"Mereka tidak mendapatkan informasi sebelumnya," kata Zaw Myint Thein.

Saat ini banyak orang di Myanmar mengandalkan aplikasi media sosialFacebook MessengeratauWhatsAppuntuk berkomunikasi, sebagian karena mereka menganggapnya lebih aman daripada berbicara di ponsel.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top