Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kolaborasi Multipihak Diperlukan Hadapi Krisis Iklim Dalam Negeri

Foto : ANTARA/HO-Oxfam di Indonesia

Talkshow Mulai Dari Komunitas: Berdaya Hadapi Krisis Iklim bersama Dr. Sugiatmo (Analis Adaptasi Perubahan Iklim KLHK), Prof. Dr. Ir. Pudji Muljono, M.Si (IPB), Maria Mone Soge (Local Champion di Desa Hewa Flores Timur), dan Abby Gina Boang (Jurnal Perempuan) di Jakarta pada Sabtu (27/7/2024).

A   A   A   Pengaturan Font

Para masyarakat di garis depan dan kelompok rentan, lanjutnya, mengalami dampak langsung dari perubahan iklim yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari mereka. Akan tetapi, suara mereka seringkali dilupakan dalam pengambilan keputusan dan kurang mendapatkan perhatian dari publik.

Pada kesempatan yang sama, salah satu local champion dari Desa Hewa, Flores Timur Maria Mone Soge mengatakan ancaman krisis iklim sangat nyata dan berpotensi menyebabkan krisis pangan.

"Di tengah ancaman krisis pangan yang melanda kita saat ini akibat perubahan iklim, generasi muda menjadi kunci penting dalam menjaga ketahanan pangan. Salah satu langkah mitigasi dan antisipasi yang perlu kita lakukan adalah terus membangun kesadaran iklim di kalangan petani muda," jelas Shindy.

Shindy menambahkan anak muda sebagai petani penggerak perubahan harus mendapat pemahaman dan informasi yang cukup tentang cuaca dan iklim, agar bisa menyusun perencanaan strategi dan langkah-langkah apa yang harus disiapkan bila sewaktu-waktu terjadi kekeringan atau kondisi ekstrem seperti banjir dan lainnya yang bisa mengakibatkan gagal panen.

Selain itu, ia mengatakan perlunya dukungan dan kolaborasi berbagai kalangan karena perubahan tidak dapat dilakukan tanpa kerja sama yang baik dari berbagai pihak, baik dari pemerintah, sesama anak muda, maupun sektor swasta.


Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top