Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kisah Pelindung Kakatua Seram di Negeri Masihulan (Bagian 1)

Foto : . (FOTO ANTARA/HO-Marvento F Laurens)

Wakil Ketua Grup Birdwatching Masihulan Noke Lopez Sapulete di Plafon Mauayaka, Desa Masihulan, Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku.

A   A   A   Pengaturan Font

Beralih melindungi

Kehidupan para pemburu burung-burung endemik Pulau Seram dari Desa Masihulan perlahan berubah manakala Ceisar Riupassa (51) yang memimpin Yayasan Wallacea mendatangi desa yang berada di kawasan hutan penyangga Taman Nasional Manusela tersebut di 1998.

Pendekatan ekowisata dari para pelakubirdwatchingseperti Yayasan Wallacea dan pelaku konservasi alam di Maluku dengan masyarakat lokal di Masihulan, mengubah pola hidup penduduk setempat dari berburu menjadi peduli terhadap keberlangsungan satwa dilindungi itu.

Seperti penuturan Bung Ceisar, "Yayasan Wallacea sangatconcerndengan isu konservasi lingkungan, terutama apa yang terjadi di Desa Masihulan, yaitu penangkapan burung paruh bengkok. Kenapa? Karena kegiatan yang dilakukan sudah turun-temurun maka pada satu waktu lama-kelamaan burung paruh bengkok akan habis".


Saat pertama Yayasan Wallacea tiba di Masihulan belum ada target untuk membuat para pemburu atau penangkap di sana berhenti melakukan aktivitas perburuan paruh bengkok. Karena saat pertama perkenalan memang bukan ingin menangkap burung melainkan meminta diantar sebagai tamu untuk melihat burung paruh bengkok.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top