Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Senin, 21 Des 2020, 15:59 WIB

Kisah Kolonel Kopassus Mengalahkan Jenderal Bintang Empat

Foto: Istimewa.

JAKARTA - Agum Gumelar, kini jenderal bintang empat purnawirawan. Agum yang sempat jadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) di era Jokowi adalah tentara tulen. Sejak lulus dari akademi militer, Agum memulai karir serdadunya di Korps Baret Merah atau Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

Bahkan di Kopassus, Agum yang pernah jadi menteri di era Abdurahman Wahid jadi Presiden, pernah jadi Komandan Jenderal Kopassus (Danjen Kopassus). Di Kopassus, Agum lebih senior dari Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan saat ini. Agum bahkan pernah jadi atasan langsung Prabowo, ketika Menhan ini masih aktif di Kopassus.

Nah, ada sebuah kisah menarik tentang Agum Gumelar saat dia masih berdinas di Kopassus. Saat itu, Agum menjabat sebagai Asisten Intel Kopassus dengan pangkat Kolonel. Komandan Kopassus ketika itu dijabat oleh Brigjen Kuntara. Satu waktu, Agum dipanggil untuk datang ke rumah KSAD, Jenderal Edi Sudrajat. Edi, juga sama-sama dari Korps Baret Merah. Jauh lebih senior dari Agum.

Bersama Agum, ikut dipanggil Sutiyoso, mantan Gubernur DKI Jakarta yang ketika itu menjabat sebagai Asisten Operasi Komandan Jenderal Kopassus dengan pangkat Kolonel. Agum dan Sutiyoso heran dan bertanya-tanya ada apa gerangan keduanya dipanggil mendadak ke rumah KSAD.

Saat tiba di sana, Agum dan Sutiyoso kian kaget. Karena di sana sudah ada Brigjen Kuntara, komandannya di Kopassus. Keduanya tegang, takut ada kesalahan hingga dipanggil mendadak. Tapi ketegangan itu hilang, begitu KSAD Jenderal Edi Sudrajat mengajaknya main gaple. Ya, Edi memang dikenal sebagai jenderal gila main gaple. Bahkan dianggap hebat. Jenderal Edi nyaris tak pernah kalah kalau main gaple.

Keempat perwira itu pun memulai main gaple. Agum berpasangan dengan Sutiyoso. Sementara, Jenderal Edi berduet dengan Brigjen Kuntara. Sampai kemudian, Agum bisa membuat Edi dan Kuntara tak berkutik. Dan membuat dua jenderal itu mengaku kalah.

Saking gembiranya karena berhasil mengalahkan dua jenderal, tanpa sadar dan dengan spontan Agum berdiri lalu berjingkrak-jingkrak menari-nari depan dua jenderal tersebut. Tentu aksi Agum itu membuat gusar Sutiyoso. Sutiyoso takut dua jenderal itu tersinggung dengan aksi menari-nari Agum Gumelar.

Rupanya, Edi dan Kuntara tak tersinggung. Justru tertawa-tawa melihat aksi anak buahnya itu. Saat pulang, Sutiyoso berkata pada Agum, bahwa dia tadi takut melihat ulahnya menari-nari depan dua jenderal. Sutiyoso takut, dua jenderal itu marah dengan ulah tak sopan Agum.

Dengar itu Agum menjawab. "Waduh! Iya ya Yos, aku lupa," kata Agum seraya mesam-mesem. ags/N-3

Redaktur: Marcellus Widiarto

Penulis: Agus Supriyatna

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.