Gemas: Kesenjangan Sarana dan Prasarana Sebabkan Kualitas Pendidikan Menurun
Koordinator Gerakan Masyarakat Peduli Anak Sekolah (Gemas) Lusia Liaw.
Foto: ANTARAJAKARTA – Koordinator Gerakan Masyarakat Peduli Anak Sekolah (Gemas), Lusia Liaw, menyatakan salah satu faktor menurunnya kualitas pendidikan karena kualitas sarana dan prasarana yang belum merata dan masih ada kesenjangan antara Indonesia Barat dan Timur.
"Kondisi peserta didik menjadi salah satu hal yang menjadi perhatian serius,termasuk bagaimana sumber daya manusia (SDM) dan prasarana yang dibutuhkan," kata Lusia dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (3/1).
Oleh karena itu, dia meminta agar program Gemas bisa membantu peserta didik agar semakin semangat dalam belajar.Dia menuturkan Gemas merupakan bentuk nyata partisipasi Forum Masyarakat Indonesia Emas (Formas) untuk ikut mendukung pemerintahan Prabowo Subianto.
Apalagi, dia mendengar secara langsung pidato Presiden Prabowo di acara Gerakan Solidaritas Nasional (GSN), yang mengharapkan ada bantuan untuk keperluan seragam anak-anak sekolah.
Lusia, yang sudah lama bekerja sebagai aktivis sosial dan pendidikan ini, menyadari untuk membantu anak-anak sekolah bukan pekerjaan pemerintah saja,namun perlu ada bantuan seluruh komponen masyarakat seperti yang dilakukan Formas.
"Karena itu, apa yang kami lakukan ini sebagai upaya bersama untuk mengajak seluruh komponen masyarakat Indonesia bersatu memberikan dukungan kepada anak-anak sekolah yang membutuhkan. Jumlahnya sangat banyak, apalagi di Indonesia bagian timur. Mereka butuh dukungan kita," ujar inisiator Gemas itu.
Lusia mengatakan program Gemas juga dalam rangka membantu pemerintah untuk mewujudkan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yakni memperkuat dan meningkatkan kualitas generasi muda di bidang pendidikan.
Dia menuturkan tata kelola program Gemas agar bisa berdampak dan bermanfaat bagi anak-anak sekolah, yakni dengan mencari donasi dari berbagai donatur yang peduli dengan pendidikan Indonesia.
"Gemas telah membuka donasi dari siapapun dengan nilai minimal 10.000 rupiah. Donasi akan disumbangkan untuk keperluan anak-anak sekolah di seluruh Indonesia yang membutuhkan perlengkapan sekolah, seperti baju seragam sekolah, sepatu, buku, tas, alat tulis, dan lainnya," kata dia.
Sumbangan para donatur akan dikelola secara profesional dan terbuka oleh tim khusus Gemas. Semuanya akan langsung diserahkan ke penerima bantuan yakni ke anak-anak sekolah di Tanah Air.
“Kami berkomitmen untuk mengurus dan mengelola secara profesional sebagaimana yang diinstruksikan Ketua Dewan Pembina Formas, Hashim Djojohadikusumo," jelas Lusia.
Dengan diluncurkan program Gemas oleh Hashim Djojohadikusumo itu diharapkan dapat mendorong partisipasi masyarakat, mulai dari orang tua, guru, hingga pemangku kepentingan lainnya, untuk mendukung keberhasilan pendidikan generasi penerus.
Formas berkomitmen bekerja menyukseskan program Gemas, sehingga dapat menjadi kegiatan edukasi untuk mengubah pola pikir masyarakat mengenai pentingnya pendidikan sebagai investasi masa depan.
Berita Trending
- 1 Semangat Awal Tahun 2025 by IDN Times: Bersama Menuju Indonesia yang Lebih Kuat dan Berdaya Saing
- 2 Mulai 23 Januari, Film '1 Kakak 7 Ponakan' Tayang di Bioskop
- 3 Harus Kerja Keras untuk Mewujudkan, Revisi Paket UU Politik Tantangan 100 Hari Prabowo
- 4 Sah Ini Penegasannya, Proyek Strategis Nasional di PIK 2 Hanya Terkait Pengembangan Ekowisata Tropical Coastland
- 5 Pemerintah Dorong Swasta untuk Bangun Pembangkit Listrik
Berita Terkini
- Coretax, Sistem Perpajakan Andal Namun Terhambat Masalah Klasik
- KiN Space Hadirkan Instalasi Interaktif 'Pola-pola Bejana' untuk Anak
- BPJS Ketenagakerjaan Apresiasi Menteri Kebudayaan Lindungi Pelaku Kebudayaan
- JYP Luncurkan Boygroup Baru Kickflip, 2 Anggotanya dari Jepang
- Film 1 Kakak 7 Ponakan Akan Tayang di Bioskop Mulai 23 Januari 2025