Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Strategi Pembangunan - Butuh Perbaikan Struktural untuk Tingkatkan Kinerja Perdagangan

Kinerja Industri Belum Membaik, Defisit Perdagangan Berlanjut

Foto : Sumber: Badan Pusat Statistik – Litbang KJ/and -
A   A   A   Pengaturan Font

Guna memperbaiki kinerja perdagangan itu, pemerintah diharapkan mampu meningkatkan daya saing ekspor dengan mendorong kembali industri pengolahan sehingga nilai ekspor nonmigas meningkat. Di samping itu, investasi di energi baru terbarukan mesti dipacu untuk menekan gap supply-demand energi, khususnya minyak bumi, yang memicu tingginya impor migas.

Pengamat perdagangan internasional dari Universitas Indonesia, Fithra Faisal, mengatakan tidak ada upaya lain untuk memperbaiki neraca perdagangan selain menggenjot ekspor. Sebab, kalau melihat komponen impor terbesarnya, bahkan 90 persen untuk kebutuhan industri.

"Sehingga kalau kita menahan impor, artinya sama juga melambatkan ekspor, karena impor itu sebagai bahan baku produk ekspor," kata Fithra, di Jakarta, Kamis (14/2).

Menurut Fithra, ekspor tidak bisa dilepaskan dari faktor produksi, yang terkait erat dengan kinerja industri. Persoalannya, kinerja industri memburuk. Kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) terus menurun hingga tinggal 19 persen pada 2018.

"Padahal, pada tahun 2001 sempat menyentuh level 29-30 persen. Tapi, saat ini terjadi deindustrialiasi secara prematur, sehingga itulah yang menyebabkan kinerja ekspor kita tidak terlalu baik," jelas dia.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top