
Ketersediaan Stok Pupuk Awal Tahun Sangat Penting
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Rachmat Pambudy - Koordinasi yang kuat antar pihak perlu terus dilakukan untuk mendukung kebutuhan petani dan menghadapi tantangan kondisi lahan.
Foto: istimewaJakarta – Ketersediaan stok pupuk di awal tahun menjadi faktor krusial dalam menjamin kelangsungan produksi pertanian. Tanpa pasokan yang cukup, petani dapat menghadapi kesulitan dalam mempersiapkan lahan dan menanam tanaman pada musim tanam pertama, yang berdampak pada hasil panen dan ketahanan pangan nasional.
“Koordinasi yang kuat antar pihak perlu terus dilakukan untuk mendukung kebutuhan petani dan menghadapi tantangan kondisi lahan,” ucap Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Rachmat Pambudy saat bertemu dengan Direktur Pemasaran PT Pupuk Indonesia (PI) Tri Wahyudi di Jakarta, Minggu (9/2).
Seperti dikutip dari Antara, pada pertemuan strategis ini, beberapa isu yang dibahas mencakup kontribusi PI dalam mendukung ketahanan pangan nasional, transisi energi, dan transformasi digital.
Sebagai holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN), lanjutnya, PI berperan vital dalam mendukung kebijakan pembangunan nasional, termasuk Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025–2045 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029.
“Melalui inovasi, digitalisasi, dan komitmen terhadap ekonomi berkelanjutan, kami berharap PI dapat berkontribusi meningkatkan produktivitas pertanian dengan pendampingan menyeluruh bagi petani, mulai on-farm hingga off-farm, akses permodalan, perlindungan risiko pertanian, dan pemasaran hasil panen,” ungkap Kepala Bappenas.
Dalam mendukung transisi energi, PI dinyatakan juga telah menyusun peta jalan dekarbonisasi yang meliputi efisiensi energi, pembangunan pabrik turunan karbondioksida (CO?), serta pengembangan energi hijau, termasuk green ammonia.
“PI dan Kementerian PPN/Bappenas berharap bisa merumuskan langkah konkret menuju ekonomi berkelanjutan, sejalan visi pembangunan nasional,” ujar Rachmat.
“Kita perlu terus menjalin kolaborasi lebih lanjut melalui koordinasi lintas sektor untuk memastikan pelaksanaan berbagai program BUMN dapat mendukung prioritas nasional,” kata Menteri PPN.
Riset Teknologi
Pada tahun anggaran 2025, Pemerintah menetapkan alokasi pupuk bersubsidi sebesar 9,55 juta ton yang diperuntukkan kepada petani terdaftar pada rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK) yang dikelola oleh Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian (Kementan).
Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor 644/KPTS/SR.310/M.11/2024, alokasi tersebut terbagi menjadi urea 4,6 juta ton, NPK 4,2 juta ton, NPK Formula Khusus 147.798 ton, dan Organik 500.000 ton.
Sementara itu, Wakil Menteri BUMN Aminuddin Ma’ruf menyampaikan agar industri pupuk dapat meningkatkan riset teknologi dan inovasi untuk meningkatkan produksi di bidang pangan.
"Pendekatan teknologi adalah salah satu hal yang mutlak untuk meningkatkan produktivitas di bidang pangan," kata Wamen di Kabupaten Karawang, akhir pekan lalu.
Berita Trending
- 1 Polresta Pontianak siapkan 7 posko pengamanan Idul Fitri
- 2 Pemko Pekanbaru Tetap Pantau Kebutuhan Warga Terdampak Banjir
- 3 Produktivitas RI 10 Persen di Bawah Rata-Rata Negara ASEAN
- 4 RPP Keamanan Pangan Digodok, Bapanas Siap Dukung Prosesnya
- 5 BEI Catat Ada 25 Perusahaan Beraset Besar Antre IPO di Pasar Modal, Apa Saja?
Berita Terkini
-
Pemprov DKI Gelar Panen Raya 700 Ekor Ikan Kerapu di Kepulauan Seribu
-
Summarecon Turut Dorong Kota Bekasi Menjadi Kota Metropolitan Baru
-
Mendagri Mendorong Pemda Menganalisis Kesiapan Percepatan Pengangkatan CASN
-
BPJS Kesehatan Yogyakarta Siapkan Layanan Kesehatan bagi Pemudik Lebaran 2025
-
Ketua Umum Dharma Pertiwi Berikan Pengarahan kepada Wara Lanud Sultan Hasanuddin dan Wilayah Makassar