Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Ketakutan Kaum Perempuan atas Masa Depan Pendidikan di Afghanistan

Foto : AFP/JEFF PACHOUD

BELAJAR DI SEKOLAH l Anak-anak di Afghanistan berlari menuju sekolah mereka pada September 2020 lalu. Seiring dengan penarikan pasukan AS dan NATO, kaum perempuan di Afghanistan merasa ketakutan akan masa depan pendidikan di negerinya.

A   A   A   Pengaturan Font

Taliban telah mengklaim menguasai beberapa wilayah teritorial dalam beberapa bulan terakhir. Taliban memaksakan aturan patriarki yang ekstrem dan sebelumnya melarang semua pendidikan perempuan. Mereka juga tidak mengizinkan perempuan untuk bekerja atau meninggalkan rumah mereka tanpa kerabat dekat laki-laki.

Namun, bagi banyak pendukung hak-hak perempuan termasuk Shahla, ada ketakutan besar, akses pendidikan perempuan akan ditutup lagi. Shahla, sekarang di usia 60-an, menjelaskan bagaimana dia membuka sekolah rahasianya sendiri untuk anak perempuan pada era '70-an, ketika Taliban telah menguasai seluruh negeri.

Murid-muridnya berusia antara sembilan dan 10 tahun, yang kebanyakan belajar dengan mengenakan burka biru tradisional. Dia selalu memberitahu mereka untuk menyembunyikan buku teks bahasa Inggris di dalam sampul buku-buku Islam lainnya. Shahla mengajari muridnya dengan papan tulis kecil di taman belakang, di bawah naungan pohon dan tenda kain kecil.

"Saya memulai sekolah dengan 20 anak perempuan tetapi hanya berhasil menamatkan masa pendidikan dengan empat murid. Dua di antaranya adalah putri saya sendiri," kata Shahla, menggambarkan betapa sulitnya membuat murid-muridnya tetap belajar.

Dia mengatakan Taliban sering menggeledah rumah untuk mencari bukti sekolah, tetapi hanya sekali mereka berhasil menutup 'sekolah rahasianya'. "Namun (penutupan itu hanya) untuk sementara," imbuh dia.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top