Kenaikan Suku Bunga Mulai Tekan Kurs di "Emerging Market"
BANK INDONESIA
Pakar Ekonomi dari Universitas Katolik Atmajaya Jakarta, Yohanes B Suhartoko, mengatakan jika suku bunga global naik yang dipicu kebijakan moneter kontraktif untuk meredam inflasi, akan menciptakan potensi capital outflow dari negara uang imbal hasil riil surat berharganya rendah. "Ancaman berikutnya adalah depresiasi mata uang negara tersebut," kata Suhartoko.
Pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Esther Sri Astuti, mengatakan jika suku bunga naik, akan diikuti kenaikan tingkat suku bunga kredit. "Khawatirnya sektor usaha yang punya kredit terdampak," katanya.
Direktur Centre of Reform on Economics, Mohammad Faisal, mengatakan dorongan tingkat suku bunga tinggi The Fed pasti mendorong otoritas moneter di berbagai negara termasuk Indonesia untuk melakukan penyesuaian. "Kasus Indonesia di mana BI tidak terlalu mengikuti kebijakan hawkish The Fed sulit dipertahankan karena kondisi dalam negeri hari ini berbeda, yakni adanya kenaikan harga BBM.
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya