Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kenaikan Kelahiran di Tiongkok Belum Bisa Atasi Krisis Pertumbuhan Penduduk

Foto : istimewa

Aktris Ma Qian dan suaminya Wang Muyun, seorang manajer investasi yang sedang menantikan kelahiran anak pertama mereka.

A   A   A   Pengaturan Font

Krisis ini juga menimpa negara-negara Asia lainnya, seperti Korea Selatan, Singapura, dan Jepang, yang memiliki tingkat kesuburan total berkisar antara 0,72 hingga 1,26.

Angka kelahiran di Tiongkok telah menurun dalam beberapa tahun terakhir, turun drastis sebesar 50 persen sejak tahun 2016, tahun setelah Beijing meninggalkan kebijakan satu anak yang telah berlaku selama 35 tahun, dan bahkan setelah negara tersebut merevisinya menjadi skema tiga anak pada tahun 2021.

Angka kelahiran tahun lalu hanya sebesar 6,39 persen, rekor terendah sejak berdirinya Republik Rakyat Tiongkok pada tahun 1949.

Populasi yang menyusut akan menimbulkan tantangan bagi pertumbuhan ekonomi Tiongkok, terutama karena negara tersebut mengalihkan fokusnya untuk menjadikan permintaan dalam negeri sebagai pendorong utama perekonomian.

Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh lembaga pemikir Eropa, Bruegel, pada Oktober 2023, peneliti Alicia García-Herrero dan Xu Jianwei menemukan angkatan kerja Tiongkok secara keseluruhan kemungkinan hanya akan menyusut sedikit hingga tahun 2035, karena angkatan kerja di perkotaan, yang lebih produktif dibandingkan dengan lapangan kerja di pedesaan, terus berkembang.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top