Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kemlu RI terus Dorong Peran Perempuan sebagai Negosiator dan Mediator Perdamaian di Asia Tenggara

Foto : Dok Kementerian Luar Negeri Indonesia
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Berbagai kelompok etnis, agama, dan bahasa, akan selalu eksis di Afghanistan. Karena itu, jika menginginkan perdamaian yang berkelanjutan maka keberagaman tersebut harus diterima dan dijaga oleh semua pihak. Hal itu yang disampaikan Fatima Gailani pada Dialogue on the Role of Women Negotiators and mediators in the Afghanistan Conflict.

Sebagai satu dari empat perempuan juru runding pada Peace Talks antara Republik Islam Afghanistan dengan Taliban, Fatima Gailani menceritakan pengalamannya saat harus bernegosiasi dengan Taliban dan meyakinkan pihak Taliban agar mau menerima kiprah perempuan di berbagai sektor mulai dari pendidikan hingga politik.

"Perdamaian tidak hanya berarti kondisi yang tidak sedang berperang. Tetapi lebih dari itu, munculnya rasa saling menghormati dan inklusivitas di antara berbagai kelompok, termasuk perempuan dan perannya pada setiap tahap proses perdamaian," ungkap Gailani seperti dilansir laman kemlu.go.id, Minggu (20/6).

Keterlibatan perempuan dalam proses perdamaian juga menjadi semakin timely dengan adanya kompleksitas pandemi saat ini. Dan keterlibatan perempuan tersebut akan menjadi lebih kuat ketika berada dalam sebuah jejaring perempuan.

Saat memandu Dialogue Panel on Women and Conflict in Southeast Asia: Best Practices and Lesson Learned, Dr. Noelen Heyzer, anggota UN Secretary General's High Level Advisory Board on Mediation, menjelaskan bahwa dengan berbagai tantangan yang dihadapi kawasan Asia Tenggara, jejaring negosiator dan mediator perempuan di kawasan, seperti the Southeast Asian Network of Women Peace Negotiators and Mediators (SEANWPNM), harus terus berperan aktif dan berperan dalam resolusi konflik di Asia Tenggara.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top