Kemlu RI terus Dorong Peran Perempuan sebagai Negosiator dan Mediator Perdamaian di Asia Tenggara
Selanjutnya, dari sisi pegiat HAM, Angkhana Neelapaijit (Thailand) menekankan akses terhadap keadilan dan pemulihan korban di wilayah konflik sebagaimana pengalamannya saat terjun dalam konflik di Thailand Selatan.
Menurutnya, perempuan pengungsi dan pencari suaka sering menjadi korban pelanggaran HAM. Bahkan perbedaan genderpun biasa digunakan sebagai senjata untuk menyerang. Karena itu, perempuan harus terlibat dalam manajemen konflik dan proses pengambilan keputusan melalui gender mainstreaming dan gender equality.
Dialogue Panel on Women and Conflict in Southeast Asia: Best Practices and Lesson Learned merupakan bagian dari rangkaian Regional Forum of Women Peace Negotiators and Mediators yang diselenggarakan Kementerian Luar Negeri bekerja sama dengan SEANWPNM pada 15-24 Juni 2021.
Kegiatan ini menghadirkan tokoh-tokoh perempuan yang aktif bergerak dalam resolusi konflik dan bina damai, diharapkan dapat menginspirasi, meningkatkan kapasitas dan mencetak perempuan-perempuan mediator dalam bidang perdamaian. I-1
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya