Kemlu RI Ajak Inggris Perkuat Kerja Sama Konektivitas Kawasan ASEAN
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi berbincang dengan Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy di sela-sela Pertemuan Menlu ASEAN-Inggris di Vientiane, Laos, Jumat (26/7/2024).
Foto: ANTARA/X/@Menlu_RIJAKARTA - Kementerian Luar Negeri RI menyoroti peran penting Inggris dalam mendukung ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) serta memperkuat kerja sama dan partisipasi aktif pada proyek-proyek yang menopang konektivitas kawasan.
Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri RI Sidharto R. Suryodipuro menyebut bahwa dukungan tersebut telah terwujud melalui kesepakatan bersama yang baru saja disetujui ASEAN dan Inggris untuk meningkatkan konektivitas kawasan.
"Komitmen ini menjadi langkah awal Inggris untuk selanjutnya mendukung ASEAN Outlook on the Indo-Pacific," kata Sidharto saat mewakili Indonesia pada Pertemuan para Menlu ASEAN dengan Menlu Inggris David Lammy di Vientiane, Laos, Jumat waktu setempat.
- Baca Juga: Bar di Vietnam Kebakaran, 11 Orang Tewas
- Baca Juga: AS Khawatir Russia Setujui Program Nuklir Korut
Menurut pernyataan Kemlu RI yang diterima di Jakarta, kalangan bisnis ASEAN saat ini tengah membentuk Jaringan Bisnis Indo-Pasifik (Indo-Pacific Busines Network) untuk meningkatkan pertumbuhan dan konektivitas di kawasan.
Untuk itu, Indonesia mengundang sektor swasta Inggris untuk mendukung inisiatif jaringan bisnis tersebut, terlebih karena ASEAN merupakan "jantung" dari kawasan Indo-Pasifik yang mengalami pertumbuhan paling pesat di dunia, ucap Dirjen Kemlu RI.
Selain itu, Sidharto juga menyoroti pentingnya meningkatkan kerja sama ASEAN-Inggris dalam aspek ekonomi digital untuk memperkuat ketahanan ekonomi dan menciptakan akses yang setara.
Ia menyampaikan bahwa ASEAN dan Inggris dapat memajukan kerja sama tersebut dengan mempromosikan inovasi untuk mengurangi kesenjangan teknologi dan pengembangan kecerdasan buatan, mengembangkan infrastruktur digital di area terpencil, dan mendukung pemajuan literasi digital.
Dirjen juga mendorong Inggris untuk mendukung Kerja Sama Kerangka Ekonomi Digital ASEAN (DEFA), salah satu prioritas ekonomi yang didorong Indonesia saat keketuaan ASEAN-nya tahun lalu dan ditargetkan selesai pada 2025.
"Digitalisasi ekonomi merupakan salah satu pendorong utama untuk investasi, sehingga dukungan Inggris terhadap ASEAN DEFA sangat penting," ucap Sidharto.
Hubungan kemitraan ASEAN dan Inggris dimulai pada 2021, sehingga menjadikan Inggris sebagai mitra dialog terbaru ASEAN.
Pertemuan Tingkat Menteri ASEAN-Inggris tahun ini menghasilkan pernyataan gabungan tingkat menteri ASEAN-Inggris yang bertajuk "Memperkuat Konektivitas demi Masa Depan yang Makmur dan Berkelanjutan."
Dokumen tersebut mencerminkan komitmen bersama ASEAN dan Inggris untuk memajukan kerja sama dalam berbagai bidang, seperti ekonomi digital, infrastruktur berkelanjutan, kolaborasi energi, digitalisasi dan pendidikan, pembangunan berkelanjutan, dan konektivitas maritim.
Redaktur: Lili Lestari
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Garuda Indonesia turunkan harga tiket Jayapura-Jakarta
- 2 Keluarga Sido Muncul Kembangkan Lahan 51 Hektare di Semarang Timur
- 3 Kejati NTB Tangkap Mantan Pejabat Bank Syariah di Semarang
- 4 Pemerintah Diminta Optimalkan Koperasi untuk Layani Pembiayaan Usaha ke Masyarkat
- 5 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
Berita Terkini
- Status Pailit Sritex, Berikut Penjelasan BNI
- Arab Saudi: Habis Minyak Bumi, Terbitlah Lithium
- Misi Terbaru Tom Cruise: Sabotase Pasukan Jerman!
- AirNav Pastikan Kelancaran Navigasi Penerbangan Natal dan Tahun Baru 2024/2025
- Sambut Natal 2024, Bank Mandiri Bagikan 2.000 Paket Alat Sekolah hingga Kebutuhan Pokok di Seluruh Indonesia