Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kementan dan UGM Kolaborasi Tingkatkan Produksi Susu Nasional

Foto : ANTARA/HO-Humas Kementan

Kementerian Pertanian dan Fakultas Peternakan UGM memperingari Hari Susu Nusantara di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (1/6/2024).

A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta- Kementerian Pertanian (Kementan) dan Universitas Gajah Mada (UGM) membangun kolaborasi untuk memperkuat industri persusuan nasional, sebagai upaya meningkatkan produksi susu dalam negeri.

"Kita tidak hanya fokus pada swasembada daging, tapi juga swasembada protein hewani, termasuk ternak perah yang menghasilkan susu," kata Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Nasrullah dalam keterangan di Jakarta, Minggu.

Ia menyampaikan bahwa pihaknya bersama Fakultas PeternakanUGM memperingati Hari Susu Nusantara (HSN) yang diperingati pada 1 Juni 2024.

Dia menjelaskan hal itu menjadi momentum penting bagi Kementandan UGM untuk memperkuat industri persusuan nasional.

Dia mengatakan produksi susu bukan hanya soal ekonomi tetapi juga berperan penting dalam mencerdaskan anak-anak bangsa, mengingat susu sumber protein vital untuk perkembangan otak dan kesehatan.

Ia menekankan pentingnya meningkatkan konsumsi susu di Indonesia sebagai langkah strategis untuk mencapai Indonesia Emas2045.

"Mengonsumsi susu secara rutin bisa meningkatkan kesehatan dan produktivitas masyarakat Indonesia, yang pada gilirannya mendukung tercapainya visi Indonesia Emas 2045," ujar Nasrullah.

Ia menegaskan komitmen Kementan untuk terus mengembangkan komoditas peternakan, khususnya sapi perah, sebagai sumber protein hewani.

Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang berfokus pada peningkatan produksi komoditas nasional.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) 2023, katanya, populasi sapi perah di Indonesia mencapai 514 ribu ekor dengan produksi susu segar dalam negeri (SSDN) sebesar 0,9 juta ton, sedangkan kebutuhan susu industri mencapai 4,3 juta ton.

Selain itu, terdapat 32 industri pengolah susu (IPS) di Indonesiadengan 14 di antaranya telah bermitra dengan peternak lokal untuk menyerap SSDN.

Nasrullah melihat hal ini sebagai peluang besar bagi para pelaku usaha peternakan dan investor untuk mengembangkan usaha sapi perah di Indonesia.

"Kita punya potensi besar dalam usaha ternak sapi perah yang menyumbang produksi susu nasional. Ini merupakan peluang sekaligus tantangan bagi kita semua," katanya.

Dekan Fakultas Peternakan UGM Budi Guntoro menekankan potensi populasi sapi perah saat ini dengan target peningkatan kebutuhan protein asal hewani menjadi peluang dan tantangan dalam pembangunan peternakan sapi perah.

"Tantangan ke depan adalah membangun peternakan yang lebih baik. Oleh karena itu, dengan adanya HSN dan sarasehan ini, diharapkan ada sinergi yang saling menguntungkan untuk membangun sapi perah," katanya.

Ia juga menyampaikan apresiasikepada Ditjen PKH Kementan yang telah memusatkan kegiatan HSN 2024 di Fakultas Peternakan UGM Yogyakarta.

"Terima kasih Pak Dirjen yang telah memfokuskan kegiatan ini. Saya berharap, dengan gaungnya kegiatan ini, kita bisa mempromosikan susu sebagai sumber protein hewani yang dapat mencerdaskan anak bangsa sebagai generasi penerus," katanya.

Budi berharap dengan kolaborasi antara Kementan dan UGM, industri persusuan nasional akan semakin berkembang, menciptakan generasi muda yang lebih sehat dan cerdas, serta mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top