Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Krisis Pangan I Harga Pangan Diperkirakan Tetap Tinggi hingga 2023

Jutaan Orang Terancam Kurang Gizi karena Pembatasan Ekspor

Foto : Sumber: USDA/kj/ones/and - AFP
A   A   A   Pengaturan Font

Dwijono kembali menekankan bahwa kekurangan pangan serius bisa benar-benar terjadi sehingga diversifikasi pangan pokok mesti serius dikerjakan. Selain di sisi produsen diversifikasi pangan juga harus mulai dari sisi konsumen sehingga permintaan meningkat.

Kondisi yang terjadi ini, menurut Dwijono, tidak lagi bisa disepelekan. Berbeda dengan kenaikan harga pangan sebelum-sebelumnya, kenaikan harga pangan kini berlangsung di tengah situasi tekanan dobel, yakni perubahan iklim dan geopolitik yang memanas.

"Akademisi terus memperingatkan bahwa ketergantungan itu berbahaya, politisi seharusnya segera mengambil sikap karena kemunduran negara juga akan menjadi kemunduran politik," kata Dwijono.

Dewan Penasihat Institut Agroekologi Indonesia (INAGRI), Ahmad Yakub, mengusulkan perlunya mendesain solidaritas pangan global. Solidaritas itu penting karena setelah terjadi kelangkaan pasokan akibat produksi dan jalur distribusi terganggu, beberapa negara-negara produsen mengambil kebijakan proteksi pangan nasional dengan menghentikan ekspor.

"Perdagangan pangan dunia juga harus lebih adil dan supply chain yang setara antarnegara di dunia. Indonesia bisa menularkan semangat gotong royong dalam menghadapi situasi ekstrem rawan pangan," katanya.


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top