Nasional Luar Negeri Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona Genvoice Kupas Splash Wisata Perspektif Edisi Weekend Foto Video Infografis
Bencana Kelaparan

Jangan Lengah, Ancaman Krisis Pangan Makin Terasa

Foto : ANTARA/BASRI MARZUKI

ANTISIPASI DARURAT PANGAN I Petani membajak sawahnya dengan traktor tangan di Desa Porame, Sigi, Sulawesi Tengah, Kamis (20/6). Kementerian Pertanian mengantisipasi darurat pangan dengan menggerakkan penambahan areal tanam (PAT) padi pada sawah tadah hujan, memberikan bantuan mesin pompa air, irigasi pompa, traktor, handsprayer, dan benih padi serta mendorong pertanaman padi gogo.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan kelompok bantuan yang membuat proyeksi awal memperkirakan sekitar 756 ribu orang di Sudan akan menghadapi bencana kekurangan pangan pada bulan September.

Perkiraan awal, yang diperoleh pada tanggal 1 Juni dan dilihat oleh Reuters, mencerminkan situasi yang memburuk dengan cepat di negara yang dilanda perang tersebut. Proyeksi terbaru yang sebelumnya dirilis pada Desember lalu, menunjukkan bahwa 17,7 juta orang, atau 37 persen dari populasi, menghadapi tingkat kerawanan pangan yang tinggi, namun tidak ada satu pun yang dianggap berada dalam situasi bencana.

Saat ini, diperkirakan 25,6 juta orang, atau 54 persen populasi, menghadapi kekurangan pasokan yang kritis, termasuk lebih dari sembilan juta orang yang berada dalam situasi darurat atau lebih buruk lagi.

Proyeksi terbaru itu masih bersifat awal dan dapat berubah. Hal itu memerlukan persetujuan dari pemerintah Sudan yang dikuasai militer dan PBB serta badan-badan internasional. Pemerintah sebelumnya membantah negaranya sedang mengalami kelaparan.

Analisis terbaru yang dilakukan oleh Klasifikasi Fase Ketahanan Pangan Terpadu (IPC) yang berbasis di Roma mengatakan kalau data yang diperoleh tidak lengkap. Pada bulan Maret, IPC mengatakan ancaman keamanan, hambatan dan pemadaman telekomunikasi di Sudan menghambat kemampuannya untuk melakukan penilaian.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top