Junta dan Kelompok Etnis Klaim Kuasai Kota Lashio
Kota Lashio l Suasana di Kota Lashio yang ada di Negara Bagian Shan utara pada 18 Juni lalu. Pada Kamis (25/7), kelompok bersenjata etnis minoritas mengklaim berhasil menguasai Kota Lashio dan markas komando militer regional yang ada di kota itu.
Foto: AFPYANGON - Junta Myanmar dan kelompok bersenjata etnis minoritas pada Kamis (25/7) mengklaim bahwa mereka mengendalikan sebuah kota dan markas komando militer regional di Negara Bagian Shan utara setelah bentrokan bersenjata selama berhari-hari.
Pertempuran telah mengguncang Kota Lashio, markas komando militer di timur laut, sejak 3 Juli lalu ketika aliansi kelompok etnis bersenjata memperbarui serangan terhadap pasukan junta.
Media lokal yang dijalankan oleh Tentara Aliansi Demokratik Nasional Myanmar (MNDAA) melaporkan bahwa kelompok tersebut sepenuhnya merebut markas komando Militer Timur Laut di Lashio pada tanggal 25 Juli pagi hari dan juga merebut Kota Lashio, yang dihuni sekitar 150.000 orang.
Juru bicara MNDAA, Li Jiawen, mengatakan para pejuang kelompok tersebut telah merebut Lashio, tanpa memberikan rincian lebih lanjut. Namun juru bicara junta Zaw Min Tun mengatakan kepada wartawan bahwa klaim tersebut tidak benar.
"Para pemberontak menyusup ke pinggiran Lashio sehingga (pasukan keamanan) mengikuti dan membersihkan mereka," kata dia, juga tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Komando militer timur laut terletak di utara Lashio. Sebuah video yang diunggah ke media sosial yang diklaim diambil di Lashio pada tanggal 25 Juli pagi menunjukkan jalan-jalan sepi tanpa ada tentara yang terlihat. Jurnalis AFP telah melakukan geolokasi video tersebut ke sebuah lokasi di kota sekitar 2 kilometer dari markas komando.
Serangan Udara
Negara Bagian Shan di bagian utara telah diguncang oleh pertempuran sejak akhir Juni ketika aliansi kelompok etnis bersenjata kembali melancarkan serangan terhadap militer di sepanjang jalan raya menuju Provinsi Yunnan, Tiongkok.
Bentrokan tersebut telah menghancurkan gencatan senjata yang ditengahi Beijing yang pada bulan Januari menghentikan serangan aliansi Tentara Arakan, Tentara Pembebasan Nasional Ta'ang, dan MNDAA.
Militer telah melakukan beberapa serangan udara di sekitar kota selama pertempuran, menurut warga. Puluhan warga sipil tewas atau terluka dalam pertempuran baru-baru ini, menurut junta dan kelompok penyelamat setempat.
Baik junta maupun aliansi etnis belum merilis jumlah korban di pihak mereka sendiri.
Di sela-sela pertemuan para menteri luar negeri Asean di Laos pada Kamis, Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno LP Marsudi, mengecam keengganan junta untuk terlibat dengan rencana perdamaian regional untuk menyelesaikan konflik. Hal ini ia sampaikan setelah bertemu dengan Menteri Luar Negeri Singapura, Vivian Balakrishnan. AFP/I-1
Berita Trending
- 1 Sekjen PDIP Hasto Tegaskan Kepemimpinan Risma dan Gus Hans di Jawa Timur Lebih Berakar pada Prestasi
- 2 Pasangan RIDO dan Pramono-Rano Bersaing Ketat di Pilkada DKI Jakarta
- 3 Sekjen PDI Perjuangan Hasto Ingatkan Tambang Emas Rawan Disalahgunakan Pilkada Jember
- 4 Petembak Bekasi Lolos Seleksi Olimpiade Remaja 2026
- 5 Kemendes Petakan Potensi Desa untuk Pasok Pangan Makan Bergizi Gratis
Berita Terkini
- Para Pemimpin yang Berkontribusi pada Transformasi Digital Diumumkan
- Bosch Luncurkan Produk Perataan Garis dengan Visibilitas Lebih Tinggi
- Turunkan Backlog Perumahan Melalui Penggunaan Beton Modular Pracetak
- Sponsori Turnamen Golf Internasional, Brand Air Minum Lokal Ini Terus Perluas Pasar
- Produsen Jepang Gunakan Teknologi Canggih untuk Jenis Ban Baru