Kamis, 06 Mar 2025, 16:28 WIB

Jet Tempur Korea Selatan Salah Jatuhkan Bom di Desa, Warga Terluka

Seorang tentara Korea Selatan memberi isyarat di dekat lokasi kecelakaan bom di Pocheon, Korea Selatan, Kamis (6/3).

Foto: Istimewa

SEOUL- Angkatan udara Korea Selatan pada Kamis (6/3), mengatakan bahwa salah satu jet tempurnya secara tidak sengaja menjatuhkan delapan bom di tempat yang salah selama latihan, mengakibatkan warga sipil terluka.

"Delapan bom serbaguna MK-82 dilepaskan secara tidak normal dari pesawat Angkatan Udara KF-16, mendarat di luar jarak tembak yang ditentukan," kata angkatan udara pada hari Kamis.

Dari Al Jazeera, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 10 pagi (01:00 GMT) di Pocheon, sekitar 25 km (16 mil) selatan perbatasan yang dijaga ketat dengan Korea Utara yang memiliki senjata nuklir.

"Kami sangat menyesalkan pelepasan bom yang tidak disengaja, yang mengakibatkan jatuhnya korban sipil, dan mendoakan agar mereka yang terluka segera pulih," kata angkatan udara dalam sebuah pernyataan.

Dikatakan bahwa pihaknya telah membentuk komite tanggap kecelakaan untuk menyelidiki insiden tersebut dan mengatakan akan "mengambil semua tindakan yang diperlukan, termasuk kompensasi atas kerusakan".

Angkatan udara mengatakan, jet militer tersebut telah “berpartisipasi dalam latihan tembak langsung gabungan yang melibatkan Angkatan Udara dan Angkatan Darat”.

Korea Selatan mengadakan latihan tembak langsung gabungan dengan Amerika Serikat pada hari Kamis di Pocheon, Kantor Berita Yonhap yang didanai negara melaporkan.

Badan Pemadam Kebakaran Nasional Korea Selatan mengatakan bahwa bom tersebut “diduga jatuh di sebuah desa selama latihan gabungan Korea Selatan-AS”.

Peristiwa ini mengakibatkan “jatuhnya korban jiwa dan kerusakan harta benda, serta banyaknya warga yang mengungsi”, katanya, seraya menambahkan bahwa empat orang mengalami luka serius dan tiga orang mengalami luka ringan.

Satu bangunan gereja dan bagian dari dua rumah rusak, menurut pernyataan itu.

Latihan militer gabungan Korea Selatan-AS “Freedom Shield”, salah satu latihan gabungan tahunan terbesar sekutu keamanan, akan dimulai akhir bulan ini.

Kedua Korea secara teknis masih berperang karena konflik 1950-1953 berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai.

AS menempatkan puluhan ribu tentara di Selatan, sebagian untuk melindungi Seoul dari Pyongyang.

Redaktur: Selocahyo Basoeki Utomo S

Penulis: Arip, CS Koran Jakarta, Dika, Dimas Prasetyo, Dio, Fathrun, Gembong, Hamdan Maulana, Hayyitita, HRD, Ichsan Audit, Ikn, Josephine, Kelly, Koran Jakarta, Leni, Lukman, Mahaga, Monic, Nikko Fe, Opik, Rabiatul Adawiyah, Rizky, Rohmad, Sujar, Tedy, User_test_2, Wahyu Winoto, Wawan, Zaky

Tag Terkait:

Bagikan: