Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Rabu, 05 Mar 2025, 02:59 WIB

Starmer Posisikan Inggris Jadi Mediator Eropa-AS

PM Inggris, Keir Starmer (kanan) saat menyambut Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, yang akan menghadiri KTT di  Lancaster House, London, pada Minggu (2/3).

Foto: AFP/Toby Melville

LONDON – Keir Starmer memiliki sedikit pengalaman kebijakan luar negeri sebelum menjadi perdana menteri Inggris. Tetapi saat ini ia menikmati momen sebagai negarawan internasional karena bisa mempelopori upaya untuk menjembatani perbedaan antara Eropa dan Amerika Serikat (AS) terkait perang Russia di Ukraina.

Ketika Inggris melangkah untuk memainkan peran kepemimpinan pasca-Brexit, perdana menteri dari Partai Buruh ini telah dipuji secara luas karena penanganannya yang cekatan terhadap situasi tersebut.

Selama pertemuan singkat, Starmer telah berjalan di atas tali antara Presiden AS, Donald Trump, dan pemimpin Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, serta menempatkan Inggris dengan kuat kembali dalam permainan diplomasi internasional, kata para analis.

Pada Minggu (2/3), Starmer, 62 tahun, menjadi tuan rumah pertemuan puncak para pemimpin Eropa di London, mengungkapkan bahwa mereka sedang menyusun rencana empat poin untuk mengamankan perdamaian berkelanjutan di Ukraina, termasuk melalui koalisi yang bersedia yang siap melindungi gencatan senjata apapun.

Starmer mengumpulkan 18 pemimpin dari Eropa, Kanada dan Turki, yang memberikan sambutan hangat kepada Zelenskyy setelah sebelumnya bertemu dengan Trump dan Wakil Presiden AS, JD Vance, di Oval Office, pada Jumat (28/2).

Empat langkah yang diumumkan perdana menteri setelah itu bisa dibilang itikad paling konkret untuk Ukraina, namun ditulis sejak Trump mengejutkan sekutu AS bulan lalu dengan membuka pembicaraan sepihak dengan Russia untuk mengakhiri perang tiga tahun.

Tak lama kemudian Starmer bertindak sebagai mediator antara Trump dan Zelenskyy, yang dengan hangat merangkul pemimpin Ukraina di Downing Street pada Sabtu (1/3) dan dua kali berbicara dengan Trump melalui sambungan telepon selama akhir pekan.

"Reaksi (saya) adalah kita harus menjembatani ini. Kita harus menemukan cara agar kita semua bisa bekerja bersama. Karena pada akhirnya, kami mengalami tiga tahun konflik berdarah. Sekarang kita perlu mencapai perdamaian abadi itu," kata Starmer kepada kantor berita BBC.

Isyarat Trump

Namun Trump kembali mengecam Zelenskyy pada Senin (3/3) dan membidik pembicaraan London dengan mengatakan di jejaring Truth Social bahwa para pemimpin yang berkumpul dinyatakan bahwa mereka tidak dapat melakukan tugasnya tanpa keikutsertaan AS.

Trump juga bahwa ia tidak akan mentolerir sikap Zelenskyy lebih lama lagi mengenai perang dengan Russia, sementara pemimpin Ukraina itu membalas bahwa ia ingin mengakhirinya secepat mungkin.

“Amerika tidak akan mentolerir hal ini lebih lama lagi,” kata Trump di media sosial.

Komentar itu muncul setelah Presiden Ukraina menuduh Russia tidak serius dalam mewujudkan perdamaian. Zelenskyy pun memperingatkan bahwa jaminan keamanan yang ketat adalah satu-satunya cara untuk mengakhiri konflik.

Namun serangan Trump terhadap Zelenskyy telah menjungkirbalikkan dukungan AS terhadap Ukraina, dan sekutu Washington secara lebih luas, dan memicu kekhawatiran tentang AS yang berpaling ke Russia.

Presiden AS kemudian meningkatkan ancamannya selama acara di Gedung Putih pada sore hari itu, dengan mengisyaratkan bahwa Zelenskyy tidak akan bertahan lama tanpa kesepakatan gencatan senjata dengan Moskwa.

"Sekarang, mungkin ada yang tidak mau membuat kesepakatan, dan jika ada yang tidak mau membuat kesepakatan, saya rasa orang itu (Zelenskyy) tidak akan bertahan lama," kata Trump.

Setelah perundingan krisis akhir pekan di London, Inggris dan Prancis tengah menyelidiki cara mengusulkan gencatan senjata selama satu bulan. Zelenskyy sendiri mengatakan diskusi masih berfokus pada langkah pertama, seraya menambahkan bahwa kesepakatan untuk mengakhiri perang masih sangat, sangat jauh, dan komentar ini membuat Trump berang.

Sebelumnya Zelenskyy menepis seruan agar dirinya mengundurkan diri, dan mengulangi janjinya untuk mengundurkan diri hanya jika Ukraina diberi keanggotaan NATO, yang ditentang oleh Russia dan sekarang oleh AS di bawah kepemimpinan Trump. AFP/I-1

Redaktur: Ilham Sudrajat

Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.