Jangan Lalai, Vaksin Booster Modal Lindungi Diri dari Subvarian Baru
Epidemiolog Griffith University Australia Dicky Budiman.
Foto: Antara"Kehadiran subvarian XBB COVID-19 di negara tetangga tentu dapat berdampak pada Indonesia. Kalau tidak memiliki proteksi dari booster akan rawan," ujar Dicky dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (20/10).
Ia mengemukakan, XBB merupakan sub-varian Omicron baru, saat ini sudah terdapat di negara tetangga, seperti Singapura dan Australia.
Menurutnya, hanya dengan modal booster dan juga disiplin 5M (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas) serta 3T, yakni testing (pemeriksaan), tracing (pelacakan) dan treatment (pengobatan) akan mengurangi dampak dari subvarian baru.
"Ancaman gelombang tetap berpotensi ada, COVID-19 masih menjadi suatu ancaman, ini seiring dengan kehadiran subvarian baru," tuturnya.
Dicky yang juga Praktisi dan Peneliti Global Health Security itu mengingatkan virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 memiliki kemampuan bermutasi yang cepat.
"Kalau kita membuat pengabaian upaya mitigasi penyebaran penyakit ini maka membuat peluang COVID-19 bermutasi akan semakin besar," katanya.
Oleh karena itu, ia meminta pemerintah untuk berupaya menjaga ketersediaan vaksin yang memadai, salah satunya dengan mengejar kemandirian vaksin.
"Bagaimanapun ketersediaan vaksin harus menjadi perhatian, kemudian pemberian vaksin kepada target penduduk karena akan menjadi modal dalam melindungi penduduk, termasuk upaya pemulihan di sektor ekonomi dan sektor lainnya," katanya.
Menurutnya, tanpa adanya vaksin yang memadai maka upaya Indonesia mengarah ke pemulihan, mengurangi dampak keparahan dan kematian akan gagal.
"Ini akan merugikan kita nantinya," ucapnya.
Sebelumnya, Plt. Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Prima Yosephine mengatakan bahwa vaksinasi COVID-19 saat ini diutamakan untuk para pelaku perjalanan, mengingat stok vaksin yang tersedia semakin menipis.
"Memang stok vaksin kita saat ini sangat minim, jadi yang kita jaga agar tetap tersedia adalah terutama untuk para pelaku perjalanan. Jadi itu yang diutamakan dulu saat ini sambil menunggu kiriman yang akan datang dan pengadaan dari dalam negeri," kata Prima.
"Dan kita harapkan bulan November semua akan kembali lagi," imbuhnya. (ant/KoranJakarta)
Redaktur: Kris Kaban
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Desa Wisata Jatijajar Depok
- 2 Tunjangan Dosen Terkendala, Ini Penjelasan Mendiktisaintek
- 3 Ayo Dukung Penguatan EBT, Irena Jadikan Asean sebagai Prioritas Percepatan Transisi Energi
- 4 Cegah Penularan, Pemprov Jatim Salurkan 7.000 Dosis Vaksin PMK ke Pacitan
- 5 Guterres: Umat Manusia telah Membuka “Kotak Pandora” yang Penuh Masalah
Berita Terkini
- Sukses Digelar, Semangat Awal Tahun 2025 by IDN Times Dihadiri Ketua Dewan Ekonomi Nasional
- League Rilis Sepatu Running Terbaru untuk "New Runners"
- Gerak Cepat, KP2MI Jemput WNI Korban Penyekapan di Myanmar
- Warga Harus Waspada, Polisi Ungkap Penipuan Skema Ponzi dengan Modus Arisan
- Ada Apa Tiba-tiba CEO TikTok Berterima Kasih Kepada Trump