Ismail Sabri Yaakob dan Anwar Ibrahim Dijagokan Sebagai PM
Anwar Ibrahim (kiri), dan Ismail Sabri Yaakob
Foto: AFP/Mohd RASFANKUALA LUMPUR - Pemimpin oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim, dan mantan Wakil Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob, dilaporkan bersaing ketat untuk menjadi perdana menteriberikutnya. Seorang narasumber pada Selasa (17/8) mengatakan bahwakeduanya masih mencapai minimal 111 dukungan anggota parlemen yang diperlukan untuk mencapai mayoritas.
"Anwar Ibrahim yang memimpin koalisi Pakatan Harapan (PH) dan merupakan presiden Parti Keadilan Rakyat, baru mendapat dukungan dari setidaknya 105 anggota parlemen, dengan 88 dukungan diantaranya berasal dari koalisinya," tulisStraits Timesedisi rabu (18/8).
Sementara narasumber mengatakan bahwa Ismail Sabri Yaakob yang merupakan Wakil Presiden UMNO (United Malays National Organisation), baru mendapat dukungan dari setidaknya 105 anggota parlemen.
Sebelumnya UMNO mengatakan akan mengajukan tiga kandidat untuk jabatan perdana menteri yaitu Ismail Sabri Yaakob, mantan Menteri Luar Negeri Hishammuddin Hussein dan negarawan Tengku Razaleigh Hamzah.
Dengan perolehan dukungan yang sama ini, berarti baik Anwar Ibrahim maupun Ismail Sabri Yaakob harus bisa mendapatkan minimal 6 dukungan lagi agar bisa meraih mayoritas. Sejauh ini Ismail Sabri Yaakob diyakini akan mampu mengamankan dukungan semua rekan koalisi yang sebelumnya menopang pemerintahan Muhyiddin.
Mosi Percaya
Persaingan untuk jabatan Perdana Menteri Malaysia dimulai setelah Muhyiddin Yassin mengajukan pengunduran diri pada Senin (16/8) setelah kehilangan dukungan mayoritas karena 15 anggota parlemen UMNO menarik dukungan mereka.
Terkait dengan siapa yang akan mengisi kursi sebagai PM Malaysia yang baru, Raja Malaysia,
Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah, pada Rabu mengatakan bahwa PM baru yang ditunjuk harus mengajukan mosi percaya kepada parlemen sesegera mungkin untuk mendapatkan legitimasi kepercayaan dari mayoritas.
Raja Sultan Abdullah berpandangan bahwa para anggota parlemen dapat bersatu padu bekerja sama untuk mewujudkan persatuan semua partai politik dengan memusatkan perhatian pada isu-isu terkini dan menjernihkan kekisruhan politik yang ada.
"Yang Mulia Raja mengingatkan para pimpinan dan perwakilan partai politik besar untuk menyelaraskan suasana. Anggota parlemen yang menang harus mengulurkan tangan untuk bekerja dengan yang tidak berhasil dan semua pihak harus siap bekerja dalam tim," kata ujar juru bicara Istana Negara, Ahmad Fadil Syamsuddin.
Raja Sultan Abdullah pun telah menetapkan tenggat waktu hingga Rabu sore pada anggota parlemen untuk menyerahkan kandidat PM yang mereka jagokan. Namun hingga berita ini ditulis, pihak kerajaan belum mengumumkan nama kandidat yang unggul.
Rencananya, Raja Sultan Abdullah akan mengundang siapapun kandidat yang menang di parlemen untuk berdialog di istana pada Jumat (20/8) esok, untuk membahas isu-isu politik dan krisis yang tengah berkembang di Malaysia saat ini. SB/Ant/ST/I-1
Berita Trending
- 1 Kurangi Beban Pencemaran Lingkungan, Minyak Jelantah Bisa Disulap Jadi Energi Alternatif
- 2 Keren Terobosan Ini, Sosialisasi Bahaya Judi “Online” lewat Festival Film Pendek
- 3 Laga Krusial PSG Kontra Manchester City
- 4 Pertamina JBT Jamin Pasokan BBM Aman di Tengah Bencana Alam di Jawa Tengah
- 5 Terus Dikebut Pembangunannya, Pembiayaan IKN Skema KPBU Capai Rp60,93 Triliun