
DKP Ajak Bulog Serap Gabah Petani
Pertemuan Petani Kota Tangerang dengan Bulog terkait kerjasama penyerapan gabah beras lokal.
Foto: ANTARA/HO-DKP Kota TangerangTANGERANG – Badan urusan logistik (Bulog) diharap dapat menyerap hasil panen petani terutama untuk gabah. “Sebelum pembelian, sudah diadakan pertemuan Bulog dan petani agar saling mengerti kemauan masing-masing,” jelas Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Tangerang, Muhdorun, Kamis (23/1).
Muhdorun berharap gabah petani lokal dapat diserap Bulog. Kedua pihak sudah saling memaparkan keinginan. Menurutnya, Pemerintah Kota Tangerang, berharap Bulog dapat menyerap gabah beras petani lokal untuk kebutuhan komersil maupun kebutuhan sesuai dengan harga pembelian pemerintah (HPP).
“DKP sifatnya memfasilitasi antara petani dan Bulog, Harapannya, agar gabah beras petani lokal bisa diserap dengan baik, sehingga bisa berdampak baik bagi kedua pihak,” ujarnya.
Muhdorun pun berharap, Bulog dapat segera menyerap gabah atau beras dari petani. Ini bisa dijadikan stok pemkot.
Optimalisasi penyerapan gabah beras petani lokal ini selaras dengan program Asta Cita yang tengah digaungkan pemerintah. “Optimalisasi penyerapan gabah beras menjadi penguatan cadangan beras tahun 2025. Ini juga menjaga stabilitas harga di produsen atau petani lokal,” katanya.
Sementara itu, berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan disebutkan, selama tahun lalu, petani lokal berhasil panen 4.341 kilogram cabai, 4.600 kilogram bawang merah dan 841 ton beras. Para petani lokal juga berhasil panen 11.104 kilogram jagung ketan dari lahan seluas 4,5 hektare.
Selama tahun lalu, Pemkot Tangerang menyalurkan 750 kilogram pupuk, bantuan hidroponik 1.000 lubang tanam ke delapan KWT. Bantuan pompa air 3 inch ke tiga kelompok tani dan bantuan traktor ke tiga kelompok tani.
Sebelumnya, DKP Tangerang mengoptimalkan pengawasan pangan segar untuk mencegah peredaran bahan yang mengandung zat berbahaya, seperti pestisida dan formalin.
Muhdorunmenuturkan, objek pangan segar yang diawasi antara lain beras, sayuran, buah-buahan, dan makanan beku.
- Baca Juga: Banten Koordinasi Atur WFA ASN
- Baca Juga: Banjir bandang Puncak Bogor
Pengawasan dilakukan untuk memastikan pangan yang beredar aman, higienis, dan bergizi. Hasil dari pemeriksaan pangan dengan uji secara langsung, tidak ditemukan kandungan zat berbahaya. Ant/G-1
Berita Trending
- 1 Polresta Cirebon gencarkan patroli skala besar selama Ramadhan
- 2 Kota Nusantara Mendorong Investasi Daerah Sekitarnya
- 3 Ini Klasemen Liga 1 Setelah PSM Makassar Tundukkan Madura United
- 4 Rekrutmen Taruna TNI 2025 Sudah Dibuka, Ini Link Pendaftaran dan Syaratnya
- 5 Soal Penutupan TPA Open Dumping, Menteri LH: Ada Tahapan Sebelum Ditutup Total
Berita Terkini
-
Sektor Pangan dalam Cengkraman Impor: Solusi atau Masalah?
-
Pekerja Sritex Butuh Perlindungan, Dibutuhkan Skema Proteksi yang Jelas
-
Geliat Industri Migas, Kilang Minyak Setengah Juta Bph Segera Dibangun
-
Taiwan Sebut AS Tidak Akan Meninggalkan Kawasan Asia-Pasifik
-
Mantan PM Malaysia Ismail Sabri Menjadi Tersangka Kasus Korupsi