Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Investasi Baterai Kendaraan Listrik Korea Selatan di Indonesia Terancam oleh Undang-Undang Pengurangan Inflasi AS

Foto : Istimewa

Keterlibatan investasi Tiongkok dengan mitra pada industri pengolahan nikel dan usaha terkait baterai lainnya dapat melanggar IRA.

A   A   A   Pengaturan Font

"Sangat sulit bagi perusahaan Korea untuk menarik pelatuk investasi bernilai miliaran dolar yang akan diperlukan untuk mendiversifikasi rantai pasokan mereka ketika mereka masih belum diberi tahu tentang aturan jalan tersebut," kata Bush.

Pada Mei, kepala keuangan LG Chem, induk dari LG Energy Solution, mengatakan kepada investor asumsi kerjanya adalah bahwa pemerintah AS akan menerapkan definisi yang sama tentang "entitas asing yang menjadi perhatian" yang digunakannya untuk undang-undang mengenai industri semikonduktor.

Itu berarti bahwa usaha patungan dengan saham Tiongkok lebih dari 25 persen tidak akan memenuhi syarat untuk kredit, yang pada dasarnya mengecualikan sebagian besar pasokan nikel Indonesia dari rantai pasokan alternatif yang ingin dibangun AS.

"Perusahaan Korea telah masuk ke Indonesia dan sekarang mereka berada dalam kebingungan," kata Ross Gregory, direktur eksekutif konsultan EV New Electric Partners yang berbasis di Seoul.

Gregory juga mencatat masalah lingkungan seputar praktik penambangan intensif karbon di Indonesia. "Risikonya adalah nikel yang mereka dapatkan tidak sesuai dengan IRA dan tidak cukup bersih. Mereka sangat perlu melakukan diversifikasi," ujarnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top