Ini yang Dilakukan Pemkot Jaktim untuk Dukung Ketahanan Pangan
Pemkot Jaktim panen serentak sayur mayur sebanyak 77 kilogram (kg) di bantaran Kanal Banjir Timur (KBT), Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin (13/1/2025).
Foto: ANTARA/HO-Pemkot JaktimJakarta - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur (Jaktim) melakukan panen serentak sayur mayur sebanyak 77 kilogram (kg) di bantaran Kanal Banjir Timur (KBT), Duren Sawit, Jakarta Timur sebagai upaya mendukung ketahanan pangan.
"Di Kanal Banjir Timur ini kita melakukan pertanian kota atau urban farming dan berbagai jenis tanaman sudah ditanam di sini. Alhamdulillah, kami panen 30 kilogram (kg) bawang merah. Total sekitar 77 kg kalau semua sayur mayur," kata Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Jaktim Iin Mutmainah usai panen di KBT Duren Sawit, Jakarta, Senin.
Menurut Iin, bawang merah yang ditanam di KBT ini hasilnya bagus dan tidak kalah dengan bawang produksi dari daerah lain.
- Baca Juga: Krisis Global Mendorong Perusahaan mem-PHK
- Baca Juga: Empat Pelaku Perdagangan Orang di Jaksel Ditangkap
Pertanian kota di KBT ini menjadi contoh bagi masyarakat agar mau bercocok tanam sebagai upaya mendukung ketahanan pangan dan pemanfaatan lahan kosong.
"Air kali yang ada di KBT ini ternyata bagus ya, bisa digunakan untuk menyiram tanaman, sehingga bisa saling bersimbiosis mutualisme antara lingkungan yang ada di sini," ujar Iin.
Adapun enam lokasi di Duren Sawit yang melakukan panen sayuran, yakni Kelurahan Pondok Kopi yang memiliki hasil panen sekitar 30 kg bawang merah dan 5 kg terong, Kelurahan Malaka Sari ada bayam 3 kg dan labu air 6 kg, Kelurahan Malaka Jaya ada terong ungu panjang sebanyak 8 kg, kacang panjang 6 kg, dan kangkung 4 kg.
Kemudian di Kelurahan Pondok Kelapa berupa labu air sebanyak 5 kg, Kelurahan Duren Sawit ada selada air sebanyak 5 kg, dan di Kelurahan Pondok Bambu panen selada air sebanyak 5 kg.
Menurut IIn, penanaman sayur mayur ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dalam jangka waktu panjang. Pemkot Jaktim pun terus menggencarkan penanaman bawang, cabai, dan bahan lainnya yang memungkinkan mengalami kenaikan harga saat hari raya besar.
"Pastinya ini dukungan ketahanan pangan, karena kita tentu dengan melakukan ketahanan pangan dari semua sisi. Dengan sinergitas bersama semua komponen, saya yakin Insyaallah di Jakarta Timur bisa meningkatkan ketahanan pangan. Semua jenis tanaman di urban farming ini memang dibutuhkan oleh masyarakat," paparnya.
Menjelang hari besar keagamaan, tambah Iin, biasanya harga komoditas naik. Namun, dengan banyaknya area urban farming diharapkan dapat menekan harga komoditas di pasaran terutama bawang merah dan cabai.
- Baca Juga: Belajar Mengajar Sekolah Satu Atap
- Baca Juga: Segera Bongkar, Pagar Laut Agar Nelayan Bebas Mencari Ikan
Turut mendukung upaya ketahanan pangan itu, yakniSuku Dinas (Sudin) Ketahanan Pangan Kelautan dan Perikanan (KPKP) Jakarta Timur, jajaran kecamatan, kelurahan, RT/RW, Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK), Bintara Pembina Desa (Babinsa), Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas), dan jajaran Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK).
Berita Trending
- 1 Selama 2023-2024, ASDP Kumpulkan 1,72 Ton Sampah Plastik
- 2 Kemenperin Desak Produsen Otomotif Tiongkok di Indonesia Tingkatkan Penggunaan Komponen Lokal
- 3 Jepang Siap Dukung Upaya RI Wujudkan Swasembada Energi
- 4 Irena Sebut Transisi Energi Indonesia Tuai Perhatian Khusus
- 5 Perkuat Kolaborasi, PM Jepang Dukung Indonesia untuk Jadi Anggota Penuh OECD