Ini Suara Rakyat untuk Cagub, Gen Z Berharap Calon Pemimpin Daerah Lebih Perhatikan Isu Pendidikan
Siswa berprestasi pemenang debat kebangsaan kelas 12 MAN 4 Jakarta, Alif Athallah Putra (kanan) ditemui di Museum Sumpah Pemuda, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/10/2024) malam.
Foto: ANTARA/Lintang Budiyanti PrameswariJakarta - Siswa berprestasi pemenang debat kebangsaan kelas 12 MAN 4 Jakarta, Alif Athallah Putra (17) yang mewakili generasi Z berharap calon pemimpin daerah dapat lebih memperhatikan isu pendidikan.
Hal tersebut disampaikan Alif di Museum Sumpah Pemuda, Jakarta, Selasa, usai menerima penghargaan sebagai pembicara terbaik dalam kompetisi debat tingkat SMA/sederajat se-Jabodetabek, menanggapi Pilkada serentak yang akan berlangsung November mendatang.
Kalau dari Gen Z sendiri, utamanya kami siswa/siswi SMA, isu yang paling dekat kan berkaitan dengan bagaimana kami bisa melanjutkan ke pendidikan tinggi di tingkat selanjutnya, jadi kami berharap calon pemimpin daerah lebihconcern(perhatian) ke situ," katanya.
Ia menegaskan, penting bagi calon pemimpin daerah untuk membuat program-program yang dekat dengan gen Z, mengingat berdasarkan data rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) 2024, pemilih dari Generasi Z (17-30 tahun) dan Milenial (31-40 tahun) mendominasi pada Pemilu 2024 dengan persentase 56,45 persen dari total pemilih pada Pemilu 2024.
"Jadi kami berharap ada program-program yang terdekat dengan kami, bagaimana masuk kuliah, merujuk pada bagaimana menyediakan program-program yang menjamin kami untuk mendapatkan pendidikan di tingkat selanjutnya," tuturnya.
Menurutnya, ciri khas gen Z yakni menginginkan program yang simpel dan langsung menyasar mereka.
"Jadi ciri khas salah satunya itu, kita mau yang simpel, ya sudah yang mau ditawarkan ke kita apa, buat isu-isu yang terdekat langsung jadi, itu mungkin cepat lah, sat-set buat kita sehingga bisa langsung merasakan," ucapnya.
Selain itu, menurutnya, isu tentang pekerjaan juga menjadi salah satu hal penting yang perlu diperhatikan oleh calon pemimpin daerah.
"Di lingkungan pekerjaan juga perlu diperhatikan, karena banyak gen Z yang sudah mulai masuk kerja, dan biasanya gen Z kan juga lebih efektif, kerjanya lebih bagus kalau kitawork from anywhere(kerja dari mana saja) daripadawork from office(kerja dari kantor)," tuturnya.
Menurutnya, selama ini pembelajaran yang diikuti di sekolah juga telah mendukung untuk mengerjakan tugas dari mana saja, sehingga program bekerja dari mana saja tentu cocok diterapkan oleh pemimpin daerah untuk meningkatkan produktivitas gen Z.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Garuda Indonesia turunkan harga tiket Jayapura-Jakarta
- 2 Pemeintah Optimistis Jumlah Wisatawan Tahun Ini Melebihi 11,7 Juta Kunjungan
- 3 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
- 4 Permasalahan Pinjol Tak Kunjung Tuntas, Wakil Rakyat Ini Soroti Keseriusan Pemerintah
- 5 Meluas, KPK Geledah Kantor OJK terkait Penyidikan Dugaan Korupsi CSR BI
Berita Terkini
- Pemerintah Kukuhkan JK Sebagai Ketum, Sekjen PMI Versi Agung Laksono Tolak Surat Jawaban Kemenkum
- Hati Hati, Ada Puluhan Titik Rawan Bencana dan Kecelakaan di Jateng
- Malam Tahun Baru, Ada Pemutaran Film di Museum Bahari
- Kaum Ibu Punya Peran Penting Tangani Stunting
- Trump Tunjuk Produser 'The Apprentice', Mark Burnett, sebagai Utusan Khusus untuk Inggris