Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Senin, 30 Des 2024, 00:16 WIB

Ini Sejumlah Fakta dalam Insiden Kecelakaan Pesawat Azerbaijan di Kazakhstan

Data radar penerbangan J28243 yang jatuh di dekat Bandar Udara Aktau di Kazakhstan milik Azerbaijan Airlines yang dikeluarkan akun X @flightradar24 diakses di Kuala Lumpur, Rabu (25/12/2024).

Foto: Antara/Akun X @flightradar24

Jakarta - Pesawat penumpang dengan nomor penerbangan J2-8243 milik Azerbaijan Airlines yang sedang melakukan perjalanan dari Kota Baku di Azerbaijan menuju Kota Grozny di Rusia, jatuh di dekat Kota Aktau, Kazakhstan pada 25 Desember.

Pesawat tersebut mengangkut 67 penumpang dan awak pesawat, dengan 38 orang tewas dan 29 lainnya dilaporkan selamat.

Hingga kini Pemerintah Azerbaijan dan Kazakhstan masih terus melakukan penyelidikan terkait insiden tersebut. Berikut fakta yang terkuak dalam peristiwa jatuhnya pesawat Embraer 190 milik Azerbaijan Airlines.

1. Lubang besar di tubuh pesawat
Lubang besar yang terlihat pada bagian ekor pesawat maskapai Azerbaijan Airlines memicu spekulasi bahwa pesawat kemungkinan telah ditembak jatuh.

Lubang-lubang tersebut, yang terlihat jelas dalam foto dan video, menurut beberapa komentator dan warganet, diduga disebabkan oleh senjata.

Perdebatan itu diperkuat oleh laporan yang menyebutkan pesawat tersebut tidak dapat mendarat di Grozny, Chechnya, karena ada serangan drone beberapa jam sebelum kecelakaan.

2. Terjadi ledakan
Seorang korban selamat, Subkhankul Rahimov, mengungkapkan bahwa sang pilot mencoba mendarat di Grozny, Chechnya, sebanyak tiga kali, diikuti dengan ledakan di luar pesawat.

Hal itu disampaikan melalui rekaman audio yang dibagikan oleh saluran TV Rusia RT.

Menurutnya, sesuatu meledak pada upaya pendaratan ketiga. Saat dia mengambil jaket pelampungnya, ia menemukan lubang di jaket tersebut yang disebabkan oleh serpihan ledakan. Serpihan itu sempat mengenai tubuhnya pascaledakan terjadi.

Dia menceritakan bahwa saat bersiap mendarat, tiba-tiba pesawat mulai naik kembali. Pesawat kemudian naik di atas awan dan di bawah terlihat kabut tebal. Pesawat berputar dan mencoba mendarat lagi untuk kedua kalinya dan pada percobaan ketiga terjadi sebuah ledakan.

Menurutnya, ledakan terjadi di luar dan merusak sebagian penutup pesawat.

3. Hilang dari radar
Media Azerbaijan, yang mengutip sumber pemerintah, melaporkan bahwa hasil penyelidikan awal menunjukkan pesawat diduga terkena serangan sistem rudal Pantsir saat mendekati tujuan penerbangannya di Kota Grozny.

Menurutnya, sistem komunikasi pesawat lumpuh akibat sistem pertahanan elektronik Rusia, sehingga pesawat tersebut menghilang dari radar selama di kawasan udara Rusia.

Pesawat tersebut baru muncul kembali di radar ketika berada di atas Laut Kaspia.

4. Menangkis pesawat nirawak Ukraina
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pertahanan udara negara itu menangkis serangan pesawat nirawak Ukraina ketika pesawat Azerbaijan mencoba mendarat.

Menurut Badan Federal Transportasi Udara Rusia (Rosaviatsiya), setelah pesawat itu bertabrakan dengan burung, kapten pesawat memutuskan untuk mengalihkan penerbangan ke lapangan terbang alternatif di Aktau.

Diketahui bahwa pesawat berulang kali mencoba mendarat di bandara kota Grozny. Menurut pernyataan Kremlin, saat itu Grozny, Mozdok, dan Vladikavkaz diserang oleh kendaraan udara tak berawak Ukraina dan sistem pertahanan udara Rusia menangkis serangan tersebut.

5. Putin minta maaf
Presiden Putin saat berbicara melalui telepon dengan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev, menyatakan permohonan maaf dan belasungkawa atas jatuhnya pesawat Azerbaijan Airlines.

Selama pembicaraan dengan Aliyev, Putin mengatakan pesawat Azerbaijan tersebut mencoba mendarat beberapa kali di Grozny ketika sistem pertahanan udara Rusia sedang aktif merespons serangan pesawat nirawak Ukraina.

Ia pun memastikan kepada Aliyev bahwa otoritas Rusia telah memulai penyelidikan pidana atas dugaan pelanggaran Pasal 263 KUHP Rusia terkait keselamatan dan operasional lalu lintas udara.

Menurut pernyataan Kremlin, langkah penyelidikan awal telah berlangsung dan para ahli sipil serta militer juga diminta memberi masukan terkait insiden tersebut.

Redaktur: Marcellus Widiarto

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.