Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kekaisaran Romawi

Inflasi Tinggi Lemahkan Kekaisaran Romawi

Foto : Wikimedia
A   A   A   Pengaturan Font

Akibat banyaknya uang yang beredar, Kekaisaran Romawi mengalami hiperinflasi. Untuk menekan kemerosotan nilai mata uang ini, mereka berganti-ganti mata uang, namun pada akhirnya tidak berhasil.

Akibat banyaknya uang yang beredar, Kekaisaran Romawi mengalami hiperinflasi. Untuk menekan kemerosotan nilai mata uang ini, mereka berganti-ganti mata uang, namun pada akhirnya tidak berhasil.

Kekaisaran Romawi bermula dari periode setelah 27 SM, ketika Kaisar Augustus berkuasa. Periode sebelumnya, yang dikenal sebagai Republik Romawi, berlangsung dari 509 SM hingga 27 SM. Monarki Romawi lebih kuno lagi dimulai oleh si kembar Romulus dan Remus pada 753 SM.

Jatuhnya Kekaisaran Roma menurut sejarawan tidak lepas permasalahan ekonomi seperti dilansir lamanAncient Origins. Terjadinya inflasi yang parah mengakhiri sebuah peradaban yang bertahan selama 1000 tahun. Padahal sebelumnya kekaisaran ini dapat bertahan dari segala macam tantangan.

Pada masaPax Romana(Perdamaian Romawi) antara 27 SM dan berakhir pada 180 M, periode masa damai ini sedikit mengalami perselisihan internal, terjadi kemajuan teknologi yang masif, dan pertumbuhan ekonomi yang pesat. Semua keberhasilan ini sebagian besar disebabkan diperintah diawasi oleh beberapa kaisar Roma terbesar yang pernah ada.

Sayangnya, abad-abad setelahPax Romanakisah yang berbeda. Kekaisaran Romawi dilanda kepemimpinan yang tidak efektif, konflik internal, dan serangkaian bencana. Secara khusus, perekonomian Romawi yang dahulu kuat, dihancurkan oleh inflasi, sebuah aspek yang sering diabaikan dalam kejatuhan Roma oleh sejarawan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top