Industri Nasional Rapuh, Lebih Mengikuti UMR Murah, Bukan Daya Beli Masyarakat
INDUSTRI NASIONAL RAPUH, BANYAK PINDAH KE BATANG I Foto udara pembangunan rumah pekerja di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) di Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Banyak industri di Jawa Barat dan Jabodetabek yang pindah ke Batang hanya karena UMR murah.
Kepentingan rakyat harus selalu diutamakan bukan pada kepentingan elite yang selalu mencari panggung di tengah tahun politik saat ini. "Kalau hal ini terus berlanjut, maka rakyat akan semakin menderita dan kaum oligarki dan kroninya terus meraup keuntungan yang besar," katanya.
RI menurutnya, harus membangun sektor riil terutama industri produktif yang menciptakan banyak lapangan kerja untuk rakyat. "Tidak perlu yang berorientasi ekspor, yang untuk substitusi barang impor saja tidak bisa. Kenapa? karena tidak ada kemauan untuk membangun," katanya.
Hal yang terlihat, industri pindah atau relokasi dari satu tempat ke tempat lain, hanya karena persoalan Upah Minimum Regional (UMR) yang lebih rendah. Pabrik akhirnya relokasi dari Jawa Barat ke Batang, Jawa Tengah.
"Kan konyol, kalau terjadi inflasi di Jawa Tengah dan UMR naik terus, mau pindah ke mana lagi. Begitu rapuhnya industri kita. Bukan mengikuti daya beli masyarakat tapi mengikuti UMR murah. Kalau banyak yang pindah ke Jawa Tengah, pengangguran di Jawa Barat bisa bertambah."
Dalam kesempatan terpisah, Rektor Universitas Airlangga Surabaya, Mohammad Nasih, menyoroti ketimpangan ekonomi yang ada. Dari sisi angka-angka, data menunjukkan kondisi yang menggemberikan karena Indonesia akan masuk PDRB nomor 5 di dunia.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya