Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Ketegangan AS - Tiongkok

Indonesia Jangan Berdiri di Atas Dua Perahu

Foto : PHILIPPINE COASTGUARD/AFP

APARAT FILIPINA PANTAU KAPAL TIONGKOK | Personel penjaga pantai Filipina berada di atas kapal mereka, BRP Cabra memantau kapal Tiongkok yang berlabuh di Sabina Shoal, Laut Cina Selatan yang diklaim oleh Manila, terletak sekitar 135 kilometer (73 mil laut) di sebelah barat pulau Palawan, Filipina.

A   A   A   Pengaturan Font

Semua orang berlomba-lomba ingin menjadi pedagang, semua orang ingin menjadi calo. Tidak perlu kerja keras tetapi menerima fee. Ini jelas mematikan daya saing nasional.

Orang yang bekerja keras membangun industri, tidak menikmati hasilnya. Padahal di negara-negara lain, investor selalu dianakemaskan. Di Indonesia malah dihambat. Akhirnya semua orang menjadi pedagang, lebih enak. Modalnya cuma satu, menempel ke penguasa untuk memperoleh fasilitas.

Menurutnya, bisa dibilang kemudahan berbisnis di Indoesia masuk kategori mengkhawatirkan. Ini bukan hanya soal peringkat kemudahan berbisnis atau Ease of Doing Business (EoDB), tetapi soal biaya siluman yang menciptakan ekonomi biaya tinggi.

Begitu juga, e-commerce yang ada saat ini, barangnya sebagian besar impor. Kemudian pemiliknya orang asing, yang membangun aplikasinya orang asing. Indonesia hanya menjadi konsumen. "Orang lain sudah ke Planet Mars, kita sepeda dan peniti saja masih impor, keterlaluan," kata Aditya.

Manajer Riset Seknas Fitra, Badiul Hadi mengatakan, Indonesia harus tetap memegang prinsip politik luar negeri yaitu "bebas aktif". Dengan berpegang pada prinsip ini Indonesia bisa bersikap lebih poporsional dalam menyikapi persoalan global.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top