Indonesia Berpotensi Jadi Importir Beras Terbesar di Dunia
Sorgum Jadi Alternatif Pangan Pengganti Beras I Petani merawat tanaman sorgum di kebun Sekemala Integrated Farming (Sein Farm), Ujung Berung, Bandung, Jawa Barat, Kamis (1/8). Sein Farm Kota Bandung resmi ditunjuk sebagai pusat pengembangan sorgum di Indonesia yang dikelola oleh Pemerintah Kota Bandung dan Universitas Pasundan yang mampu memproduksi sorgum sebanyak 300 kilogram per bulan di atas lahan 3 hektare dan diolah menjadi beras, dan tepung serta menjadi alternatif pangan pengganti beras.
» Sebagai salah satu importir pangan terbesar di dunia, Indonesia akan selalu terpapar risiko impor dan politik proteksionisme pangan global.
» Sekali harga beras naik, kemiskinan akan naik, apalagi luasan lahan panen menyusut akibat krisis iklim.
JAKARTA - Indonesia berpotensi menjadi negara importir beras terbesar di dunia jika melihat ketahanan pangan nasional tahun ini yang kian rapuh. Potensi itu terlihat pada proyeksi neraca beras nasional 2024 yang dimutakhirkan pada Mei lalu, di mana Indonesia akan mengimpor beras hingga 5,17 juta ton sepanjang 2024.
Kalau itu terjadi maka bebannya ke perekonomian akan semakin berat. Selain menghabiskan devisa negara, juga berpotensi menyebabkan inflasi beras karena harga di pasar global cenderung naik. Akibatnya, masyarakat kelas menengah bawah semakin terpukul daya belinya akibat lonjakan harga beras.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya