India Pantau Rencana Tiongkok Bangun Bendungan Raksasa di Tibet
Pekerja bekerja pada pembangunan rel kereta api yang menghubungkan Lhasa dan Nyingchi, di Tibet, 26 November 2018.
Foto: CNA/Zhao Lang/CNS via REUTERSNEW DELHI - India mengatakan telah menyampaikan kekhawatiran kepada Tiongkok tentang rencana pembangunan bendungan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) raksasa di hulu Tibet.
India mengatakan pihaknya akan "memantau dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk melindungi kepentingan kami".
Jika dibangun, bendungan itu akan mengerdilkan Bendungan Tiga Ngarai yang memecahkan rekor di Sungai Yangtze di Tiongkok Tengah, dengan potensi dampak serius bagi jutaan orang di hilir di India dan Bangladesh.
Sebuah laporanĀ Xinhua yang dikutip AFP mengumumkan proyek di sungai yang dikenal sebagai Yarlung Tsangpo di Tibet dan Brahmaputra di India, yang mengkaitkannya dengan target netralitas karbon dan tujuan ekonomi Beijing di wilayah Tibet.
Tiongkok " didesak untuk memastikan bahwa kepentingan negara-negara hilir Brahmaputra tidak dirugikan oleh aktivitas di wilayah hulu", kata juru bicara Kementerian Luar Negeri India Randhir Jaiswal pada Jumat (3/1).
Jaiswal mengatakan kepada wartawan bahwa New Delhi "akan terus memantau dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk melindungi kepentingan kami".
India telah menetapkan hak atas perairan sungai dan "secara konsisten menyatakan ... pandangan dan kekhawatiran kami ... atas proyek-proyek besar di sungai-sungai di wilayah mereka (Tiongkok)," tambahnya.
"Hal ini telah ditegaskan kembali bersamaan dengan perlunya transparansi dan konsultasi dengan negara-negara hilir menyusul laporan terbaru."
Kementerian Luar Negeri Tiongkok bulan lalu mengatakan Beijing "selalu menjaga sikap bertanggung jawab terhadap pengembangan sungai lintas perbatasan", dan mengatakan proyek PLTA "bertujuan untuk mempercepat pengembangan energi bersih dan mengatasi perubahan iklim".
"Tidak akan memiliki dampak negatif di hilir", katanya. Mereka "juga akan menjaga komunikasi dengan negara-negara pesisir".
Selain masalah hilir, di masa lalu para pencinta lingkungan juga telah memperingatkan tentang dampak yang tidak dapat diubah dari proyek-proyek besar seperti itu di dataran tinggi Tibet yang sensitif secara ekologis.
Baik India maupun Tiongkok, negara tetangga dan kekuatan Asia yang bersaing, berbagi ribuan kilometer perbatasan yang disengketakan, tempat puluhan ribu tentara ditempatkan di kedua sisi.
Berita Trending
- 1 Presiden Prabowo Pastikan Pembangunan IKN Akan Terus Berlanjut hingga 2029
- 2 Rilis Poster Baru, Film Horor Pabrik Gula Akan Tayang Lebaran 2025
- 3 Presiden Prabowo Meminta TNI dan Polri Hindarkan Indonesia jadi Negara yang Gagal
- 4 Tayang 6 Februari 2025, Film Petaka Gunung Gede Angkat Kisah Nyata yang Sempat Viral
- 5 Utusan Presiden Bidang Iklim dan Energi Sebut JETP Program Gagal
Berita Terkini
- Impact Investing, Investasi untuk Turut Selamatkan Bumi
- Soal Banjir di Semarang Harus Diselesaikan, Bukan Saling Menyalahkan
- Proses Pemakzulan di Filipina, Akankah Berjalan Mulus?
- Penn Endodontic Global Symposium 2025 Pertemukan Ahli Endodontik dan Konservasi Gigi
- Liga Inggris Bakal Terapkan Teknologi Offside Semi-Otomatis