Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Selasa, 04 Feb 2025, 02:50 WIB

Ratusan Ribu Unjuk Rasa di Berlin Menentang Gerakan Sayap Kanan

Ratusan warga Jerman turun ke jalan saat mereka menggelar unjuk rasa yang menentang langkah kaum konservatif Jerman yang ingin mendekati kelompok ekstrem kanan menjelang pemilihan legislatif bulan ini. 

Foto: AFP/John MACDOUGALL

BERLIN – Polisi Jerman pada Minggu (3/2) melaporkan bahwa setidaknya 160.000 ribu demonstran berkumpul di Berlin untuk memprotes keputusan pekan lalu oleh kaum konservatif Jerman untuk mendekati kelompok ekstrem kanan menjelang pemilihan legislatif bulan ini.

Penyelenggara mengklaim bahwa 200.000 orang hadir untuk mengecam pelanggaran oleh Persatuan Demokratik Kristen (CDU) terhadap perjanjian tidak tertulis Jerman untuk tidak bekerja sama dengan kelompok sayap kanan di tingkat nasional, yang berlaku sejak Perang Dunia II.

Setelah unjuk rasa dimulai di luar gedung parlemen (bundestag), sejumlah pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan mengecam CDU lalu bergerak menuju kantor pusat partai.

Sementara yang lain menuduh CDU dan pemimpinnya, Friedrich Merz, telah membuat "perjanjian dengan iblis" dengan mencari dukungan dari partai sayap kanan Alternatif untuk Jerman (AfD) untuk meloloskan undang-undang antiimigrasi.

"(Kami ingin) membuat kegaduhan sebanyak mungkin untuk menyerukan partai-partai yang menyebut diri mereka 'demokratis' untuk melindungi demokrasi ini," kata pengunjuk rasa bernama Anna Schwarz, 34 tahun, kepada AFP.

Upaya CDU untuk mendapatkan dukungan AfD yang berhaluan kanan ekstrem di parlemen pekan lalu memicu kemarahan yang meluas di Jerman, kurang dari sebulan menjelang pemilihan federal dadakan.

Dengan melakukan hal itu, Merz, yang menjadi kandidat terdepan menjelang pemungutan suara tanggal 23 Februari, berhasil memecahkan "tembok api" yang telah dibangun selama puluhan tahun setelah kengerian yang dilakukan oleh Nazi Jerman.

Dilanggar

Pada Rabu (29/1) lalu, kedua pihak berhasil meloloskan resolusi tidak mengikat dalam upaya untuk memblokir orang asing tanpa dokumen di perbatasan, termasuk pencari suaka.

Pada Jumat (31/1), mereka gagal meloloskan rancangan undang-undang yang kontroversial untuk membatasi imigrasi lebih lanjut, namun tabu tersebut tetap dilanggar.

Kanselir berhaluan kiri-tengah, Olaf Scholz, sebelumnya telah memperingatkan bahwa kaum konservatif dan sayap kanan ekstrem dapat segera bergabung untuk memerintah negara, seperti yang terjadi di negara lain.

Sedangkan Merz melancarkan tindakan keras imigrasi habis-habisan setelah polisi menangkap seorang pria Afghanistan menyusul serangan pisau mematikan sepekan yang lalu terhadap sekelompok murid taman kanak-kanak.

“Ia (Merz) ingin menyingkirkan norma tidak bekerja sama dengan ekstremis sayap kanan sekaligus," ungkap LSM sayap kiri, Campact, yang merupakan salah satu penyelenggara protes di Berlin.

Sebelumnya pada aksi demo pada Sabtu (1/2), lebih dari 220.000 orang berunjuk rasa di kota-kota di seluruh negeri, termasuk Hamburg, Leipzig, Cologne dan Stuttgart, menurut angka yang dikumpulkan oleh lembaga penyiaran publik ARD. Serikat pekerja, masyarakat sipil dan kelompok hak asasi manusia, gereja dan aktivis lingkungan termasuk di antara mereka yang ikut serta dalam aksi protes tersebut. AFP/I-1

Redaktur: Ilham Sudrajat

Penulis: AFP

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.