IKN Berkonsep Kota Hutan Bukan Kota Beton
Foto: antaraKALIMANTAN TIMUR - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) berkonsep forest city atau kota hutan, bukan kota beton.
"Saya ingin menyampaikan bahwa IKN ini adalah contoh kota masa depan yang dibangun dengan rencana dan konsep untuk masa depan. Konsepnya forest city, jadi kota hutan bukan kota beton," kata Presiden dalam arahannya kepada kepala daerah seluruh Indonesia di Istana Negara IKN, Kalimantan Timur (Kaltim), Selasa (13/8).
Konsep itu untuk menciptakan kota yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, menekankan pentingnya ruang hijau dan ekosistem alami di tengah perkembangan kota.
Dalam arahannya, Kepala Negara mengatakan bahwa seluruh kepala daerah dapat merencanakan dan membuat konsep pembangunan di daerahnya masing-masing.
"Saya kira di semua provinsi, kabupaten dan kota bisa merencanakan dan mengkonsep kotanya itu ingin dijadikan kota apa. Saya sudah berkali-kali menyampaikan, ada di California (AS), kota yang khusus hanya untuk golf saja, kota golf ada 37 padang golf di sana, hanya itu tidak ada yang lain," ungkap Presiden.
Presiden juga mencontohkan Kota High Point di North Carolina, AS yang dijuluki sebagai "kota mebel". "Itu hanya khusus untuk kota mebel saja, kemana pun tidak ada kecuali hanya mebel. Kita sebenarnya punya kekuatan besar di Jepara. Pak Bupati Jepara ada? bisa dikonsep desain sejak awal meskipun tidak selesai mungkin dalam satu periode bupati atau dua periode bupati tapi perencanaannya harus ada dan detil, yang matang di sana," ujar Presiden.
Lebih lanjut, Presiden menyebut bahwa IKN juga mengusung konsep smart city, di mana seluruh aktivitas nantinya ditopang oleh teknologi. "Memang momentumnya pas, perubahan zaman ini pas. Inilah waktunya baik itu teknologi digital maupun teknologi yang lain-lainnya sehingga ini akan menjadi livable city, kota yang nyaman untuk ditinggali. Saya kira seluruh provinsi yang kita miliki, seluruh kabupaten dan kota yang kita miliki mestinya arahnya ke sana," kata Presiden Jokowi.
Dalam kesempatan itu, Presiden memperkirakan pembangunan IKN akan selesai sekitar 10 sampai 15 tahun mendatang. "Memang masih memerlukan waktu yang panjang. Ini dimulai baru tahun 2021-2022, akan selesai kira-kira 10-15 tahun yang akan datang, jadi masih panjang," kata Presiden.
Presiden mengatakan bahwa pembangunan IKN saat ini baru terealisasi sekitar 20 persen. "Kalau bapak/ibu gubernur, bupati, dan wali kota tadi melihat, ini baru awal, ini belum selesai. Jangan keliru ini belum selesai, mungkin baru 20-an persen," ucap Presiden.
Presiden Jokowi menegaskan bahwa pembangunan di IKN tidak hanya mencakup Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), seperti Istana Presiden, Istana Wakil Presiden, kantor Kemenko, dan kantor kementerian.
Namun, di luar KIPP juga nantinya banyak fasilitas-fasilitas yang dibangun, di antaranya rumah sakit, universitas, dan hotel.
"Di luar ini juga ada kawasan-kawasan yang kelak banyak dibangun, baik berupa hotel, universitas maupun rumah sakit. Seingat saya hotel ada lima kemarin tambah lagi, jadi ada enam. Rumah sakit juga sudah enam dalam proses dibangun. Kemudian training center-nya PSSI juga sudah selesai dan ada beberapa dimulai properti, perumahan sudah dimulai, dan fasilitas-fasilitas pendukung lainnya," ucap Presiden.
Presiden Joko Widodo memberikan arahan kepada ratusan kepala daerah dan menyambut dengan ucapan selamat datang di IKN yang berada di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim. Ant/S-2
Berita Trending
Berita Terkini
- Nelayan Jangan Melaut, BMKG: Siklon 98S Picu Gelombang Tinggi di Jatim dan Bali
- Tiongkok Sampaikan Dukacita Atas Kecelakaan Pesawat Jeju Air
- Serbia Hukum Penjara 14 Tahun Ayah dari Remaja yang Bunuh Teman-temannya di Sekolah
- Pecat Pelatih Fonseca, AC Milan Tunjuk Conceicao
- Mantan Dirjen ESDM Didakwa Terlibat dan Terima Uang di Kasus Timah