Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Houthi Lancarkan Serangan Baru ke Kapal Dagang AS dan Inggris di Laut Merah

Foto : Al Monitor

Kapal kargo Galaxy Leader.

A   A   A   Pengaturan Font

DUBAI - Kelompok Houthi Yaman meluncurkan enam rudal ke arah dua kapal dagang pada Selasa (6/2), menyebabkan kerusakan ringan pada salah satu kapal, kata militer AS.

Peluncuran rudal tersebut terjadi tiga hari setelah pasukan AS dan Inggris melancarkan gelombang serangan udara terhadap kelompok Houthi yang didukung Iran - gelombang ketiga aksi militer gabungan mereka sebagai respons atas serangan terus-menerus Houthi terhadap kapal-kapal pelayaran.

"Militan Houthi yang didukung Iran menembakkan enam rudal balistik anti-kapal (ASBM) dari wilayah Yaman yang dikuasai Houthi menuju Laut Merah Selatan dan Teluk Aden", kata Komando Pusat AS (CENTCOM) dalam sebuah pernyataan.

Tiga dari rudal tersebut ditujukan ke MV Star Nasia, sebuah kapal curah berbendera Kepulauan Marshall yang dimiliki dan dioperasikan oleh Yunani, kata komando militer.

"MV Star Nasia melaporkan ledakan di dekat kapal yang menyebabkan kerusakan ringan tetapi tidak ada korban luka", sementara rudal kedua mendarat di dekatnya, dan rudal ketiga ditembak jatuh oleh kapal perusak AS, kata CENTCOM.

Tiga rudal lainnya tampaknya ditujukan ke MV Morning Tide, kapal kargo milik Inggris berbendera Barbados, namun meledak di Laut Merah tanpa menimbulkan kerusakan.

Kelompok Houthi sebelumnya mengatakan menyerang kapal-kapal AS dan Inggris dalam dua serangan di Laut Merah - yang terbaru dari puluhan insiden yang mengganggu pelayaran global.

Kelompok yang didukung Iran, yang menguasai sebagian besar negara yang dilanda perang tersebut, telah mengganggu pelayaran dalam sebuah kampanye yang mereka katakan sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina dalam perang Israel-Hamas.

Juru bicara Houthi Yahya Saree mengatakan serangan pertama pada hari Selasa "menargetkan kapal Amerika Star Nasia, sementara serangan lainnya menargetkan kapal Inggris Morning Tide".

Gangguan Perdagangan

Kelompok Houthi "akan melakukan lebih banyak operasi militer terhadap semua sasaran musuh Amerika-Inggris" untuk membela diri, kata Saree memperingatkan di X (Twitter).

Kementerian Kelautan Pedagang Yunani mengatakan Star Nasia mengalami kerusakan material namun lambung kapal tampaknya tidak rusak dan tidak ada korban luka yang dilaporkan di antara awak kapal Filipina.

Menurut Pentagon, kelompok Houthi telah menyerang atau mengancam kapal komersial lebih dari 40 kali sejak 19 November.

Dalam serangan helikopter hari itu, kelompok Houthi menangkap Galaxy Leader, sebuah kapal kargo yang terkait dengan Israel, dan 25 awak internasionalnya, yang mencakup setidaknya dua warga negara Bulgaria.

Mereka memaksa kapal itu sampai ke pelabuhan Hodeidah, di mana kapal tersebut tetap berada di sana.

Menteri Transportasi Bulgaria Georgy Gvozdeykov mengatakan pada Selasa, para pelaut Galaxy Leader "selamat dan sehat" dan akan segera kembali ke Bulgaria.

"Informasi yang kami miliki… mengenai para pelaut Galaxy Leader yang ditangkap di Laut Merah adalah mereka dalam keadaan baik, aman dan sehat serta menginap di sebuah hotel," kata menteri kepada stasiun televisi swasta Bulgaria, bTV.

Serangan Huthi telah mendorong beberapa perusahaan pelayaran untuk memutar arah di sekitar Afrika bagian selatan untuk menghindari Laut Merah, jalur penting yang biasanya membawa sekitar 12 persen perdagangan maritim global.

Sebagian besar perdagangan antara Asia dan Eropa biasanya melewati Laut Merah dan Terusan Suez yang mengarah ke Laut Mediterania.

Menurut platform PortWatch Dana Moneter Internasional, total volume transit melalui Terusan Suez turun 37 persen tahun ini pada 16 Januari dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top