hmpv Perlu Diikuti Monitoring
Ilustrasi - Dokter melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap pasien bergejala Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Puskesmas Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Foto: ANTARA/Indrianto Eko SuwarsoJAKARTA – Untuk mengatasi Human Meta Pneumo Virus (HMPV) perlu memperkuat sosialisasi dan pemantauan peningkatan kasus berdasarkan surveilans berbasis laporan penderita melalui website dan saluran lainnya. “Kami terus melakukan sosialisasi dan pemantauan perkembangan kasus,” jelas Kepala Sudinkes Jaktim, Herwin Meifrendy, Selasa.
Selain memperhatikan laporan surveilans berbasis website, Herwin juga mencermati laporan yang ada dalam Sistem Kewapadaan Dini dan Respon (SKDR). Herwin menyebut, juga memantau kasus HMPV melalui Surveilans Dinas Kesehatan Jakarta. Juga mencermati laporan berbasis laboratorium untuk mendeteksi kasus awal dan merespons cepat guna mencegah penyebaran lebih lanjut.
Lalu, Sudinkes Jaktim juga terus menyosialisasikan dan mengomunikasikan ke masyarakat terkait risiko serta penyebaran virus HMPV. “Sosialisasi dan komunikasi risiko terkait HMPV ini melalui penyebaran informasi seperti melalui seminar, webinar, dan koordinasi terkait pelaporan,” ujar Herwin.
Selain itu, Herwin menjelaskan, HMPV merupakan salah satu dari banyak mikroorganisme atau agen penyebab penyakit infeksi saluran napas akut (ISPA). Ini baik saluran napas atas maupun bawah. Sakit ISPA ditemukan hampir sepanjang tahun. Gejala virus HMPV antara lain batuk, pilek, demam, sakit tenggorokan.
Sedangkan dalam kasus yang sudah kronis, penderita akan mengalami kesulitan bernapas. Dia juga terkena bronkitis jika ada peradangan saluran udara kecil dan pneumonia. Sedangkan kelompok rentan adalah anak-anak balita, orang dewasa berusia 65 tahun ke atas, pasien dengan sistem imun lemah, dan pasien dengan penyakit pernapasan kronis.
Lebih lanjut, Herwin mengimbau kepada warga setempat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) guna mencegah dan mengantisipasi penularan HMPV. “Kami imbau warga waspada dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Sselain itu, selalu mencuci tangan dan mengenakan masker,” ucap Herwin.
Sudah Sembuh
Sebelum ini, Suku Dinas Kesehatan Jaktim menemuka empat kasus HMPV pada bulan Januari. Namun, keempatnya sudah sembuh. Satu pasien berusia 31 tahun tinggal di Ciracas. Kemudian, yang berusia 8 dan 40 tahun tinggal di Cipayung. Sedangkan yang berusia 5 tahun di Pasar Rebo.
“Empat kasus HMPV, seluruhnya sudah sembuh,” jelas Kepala Suku Dinas Kesehatan Jaktim, Herwin Meifrendy. Berdasarkan laporan surveilans, terdapat empat kasus, tapi sudah sembuh. Cara penularan HMPV ini bisa kontak langsung dengan penderita, melalui udara (droplet) dan sentuhan dengan permukaan yang terkontaminasi.
Pengobatan penderita, cukup banyak istirahat, hidrasi, mengonsumsi obat antivirus (untuk kasus berat). Selain itu pemberian oksigen dan perawatan pendukung. Menurut Herwin, gejala HMPV berupa flu biasa, tidak seperti Covid-19 yang memang merupakan virus baru. Maka, tidak ada penanganan khusus untuk kasus HMPV, kecuali jika orang tersebut mengalami kesulitan bernapas.
“Biasanya paling cepat tiga hari sudah sembuh, paling lama 14 hari. Kalau ada kesulitan bernapas, baru ada penanganan khusus,” ujar Herwin. Lebih lanjut Herwin menjelaskan, HMPV pertama kali teridentifikasi pada tahun 2001 oleh tim peneliti di Belanda, meskipun bukti tes darah (serologis) menunjukkan virus ini telah beredar sejak 1950-an.
- Baca Juga: “Koin Jagat” Banyak Merusak Fasilitas Umum
- Baca Juga: DPRD Rapat paripurna terkait gubernur terpilih
Pola musim virus ini bersamaan dengan virus lain yang menyerang saluran pernafasan seperti influenza, dan respiratory syncytial virus (RSV). Ini adalah virus yang dapat menyebabkan infeksi paru-paru dan saluran pernapasan. Virus tersebut sering ditemukan saat musim semi dan musim dingin di belahan bumi utara. Di daerah tropis, infeksi HMPV dilaporkan memiliki pola yang lebih variatif dan sering kali berkaitan dengan musim hujan.
Redaktur: Aloysius Widiyatmaka
Penulis: Aloysius Widiyatmaka, Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Selama 2023-2024, ASDP Kumpulkan 1,72 Ton Sampah Plastik
- 2 Kemenperin Desak Produsen Otomotif Tiongkok di Indonesia Tingkatkan Penggunaan Komponen Lokal
- 3 Irena Sebut Transisi Energi Indonesia Tuai Perhatian Khusus
- 4 Jepang Siap Dukung Upaya RI Wujudkan Swasembada Energi
- 5 Perkuat Kolaborasi, PM Jepang Dukung Indonesia untuk Jadi Anggota Penuh OECD