Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Hati-hati, Banyak Anak Muda Terlilit Utang 'Paylater', Dampaknya Bisa Bahaya!

Foto : antara/reuters

Ilustrasi belanja online.

A   A   A   Pengaturan Font

Melalui tulisan ini, saya ingin menelusuri bagaimana tren baru perutangan ini menjerat mereka - termasuk bagaimana utang menjadi candu, melanggengkan kesenjangan, dan menimbulkan dampak psikologis.

Perilaku keuangan anak muda: rentan terjebak jasa "paylater"

Menurut catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Gen Z (saat ini di rentang usia 19-25 tahun) dan milenial (26-35 tahun) menjadi kelompok usia yang paling banyak berutang pada tahun 2021 dengan nilai pinjaman online saja mencapai Rp 14,74 triliun.

Di antara anak muda, pemakaian jasa paylater, khususnya, kini makin meningkat. Survei perilaku keuangan generasi milenial dan Z oleh Katadata Insight Center (KIC) pada 2021 menemukan sebesar 13,8% generasi milenial dan Gen Z menggunakan jasa paylater. Angka ini lebih besar ketimbang penggunaan kartu kredit yang hanya 7,6%.

Sebagai gambaran, survei tersebut juga menunjukkan 33,1% dari total 5.204 responden mengaku kondisi keuangannya memburuk selama pandemi. Lebih dari 60% menyebut bahwa situasi ini akibat PHK dan pemasukan usaha yang menurun. Selain itu, sebesar 53,5% responden memiliki pengeluaran bulanan yang lebih besar ketimbang pendapatan mereka.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top