Hari Pertama Layanan Publik Tetap Berjalan

TANGERANG – Hari pertama masuk kerja setelah libur Tahun Baru, seluruh layanan Pemkab Tangerang tetap berjalan normal. “Sejumlah organisasi perangkat daerah lingkungan Pemkab Tangerang berjalan normal usai libur pergantian tahun,” tutur Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tangerang, Soma Atmaja, Kamis.

Dia memastikan pelayanan publik telah berjalan normal. Pemkab juga melakukan inspeksi mendadak OPD: Bapenda, RSUD Tigaraksa, serta Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil). “Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil menjadi lokasi pertama sidak,” jelas Soma.

Dia mengaku setelah dipantau secara langsung di lapangan, layanan kependudukan pada hari pertama tahun 2025 berjalan normal dan lancar. Kendati demikian, ke depan Pemkab Tangerang akan terus memperbaiki serta mempermudah pelayanan dukcapil.

“Kami berencana mendelegasikan kembali layanan dukcapil ke kecamatan agar lebih efektif. Nanti akan dibahas terlebih dulu, sehingga dalam waktu dekat akan terlaksana,” ujarnya.

Sementara itu, hasil pemantauan layanan di Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) tampak semangat membayar pajak warga di awal tahun terbilang kurang. Namun, untuk pelayanan di organisasi perangkat daerah sektor perpajakan itu berjalan optimal.

“Sidak di Bapenda, terlihat warga belum banyak yang membayar pajak. Memang, biasanya masyarakat membayar pajak pada akhir tahun,” katanya. Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang juga mengecek layanan kesehatan RSUD Tigaraksa.

Menurutnya, layanan kesehatan sudah terbuka untuk pasien rawat inap, khususnya pengguna BPJS.

“Luar biasa RSUD Tigaraksa ini sudah bisa melayani pasien BPJS,” jelas Soma. Kemarin sudah banyak pasien rawat inap dan IGD yang menggunakan BPJS.

Dia berharap seluruh pegawai Pemkab Tangerang tetap memiliki semangat melayani secara maksimal. “Kami berharap, seluruh pegawai memiliki semangat lebih besar lagi dibanding 2024,” kata dia.

Pencemaran

Sementara itu, dalam bagian lain, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Tangerang, menerjunkan pesawat nirawak atau drone untuk menelusuri sumber pencemaran air kali di Perumahan Bukit Tiara, Desa Pasir Jaya, Kecamatan Cikupa. Air kali di sini diduga tercemar limbah industri.

“Laporan pencemaran sudah kita terima dan cek lokasi. Kita sedang berupaya untuk menelusuri menggunakan drone,” kata Kepala Dinas DLHK, Fachrul Rozi.

Dia mengungkapkan, dalam menindaklanjuti laporan dugaan pencemaran lingkungan ini, tim hukum DLHK sudah mengecek lokasi. Tim juga mengambil sampel air untuk diuji di laboratorium.

“Kami sudah minta warga untuk memberikan keterangan dugaan pencemaran. Tetapi warga tidak dapat mengetahui asal sumber air yang berwarna ungu,” ungkapnya. Menurutnya, belum bisa mengambil kesimpulan apakah air tersebut tercemar limbah industri atau tidak. Ini masihmenunggu uji ­laboratorium.

Namun, sebagai langkah cepat dia berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup (KLHK) untuk membantu menelusuri sumber pencemaran aliran kali. Tim DLHK kesulitan mencari sumber pencemar aliran kali tersebut. Sebab, terdapat dua cabang hulu aliran kali.

Tim penelusuran saat ini masih menunggu hasil laboratorium kandungan dan baku mutu air kali. Sebab pemeriksaan laboratorium akan menjadi dasar mengidentifikasi lebih lanjut ada pencemaran atau tidak.

Sebelumnya, aliran kali di kawasan Perumahan Bukit Tiara, Desa Pasir Jaya, Kecamatan Cikupa, dilaporkan telah tercemar limbah industri karena berwarna ungu pekat. Kejadian itu, disebutnya sudah sejak bertahun-tahun lalu, namun hingga kini pencemaran belum diatasi. wid/Ant/G-1