Untuk kurangi banjir dibangun embung srengseng sawah

JAKARTA – Untuk mengurangi banjir, Pemkot Jakarta Selatan mengandalkan peran embung Pemuda I, Kelurahan Srengseng Sawah, Jagakarsa. Embung diharapkan efektif mengurangi delapan persen banjir di kawasan Jakarta Selatan.

"Embung Srengseng Sawah akan bisa mereduksi banjir delapan persenan," kata Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Selatan, Santo, Jumat (3/1). Santo menuturkan, ketika curah hujan tinggi,  aliran air di Embung Pemuda akan berhenti ke bawah.

Sebab embung tersebut diapit saluran penghubung Babakan atas dan bawah. “Kondisi ini sudah terbangun. Mudah-mudahan akan mengurangi permasalahan banjir sekitarnya," ujarnya.

Dengan demikian, diharapkan langkah ini mampu menekan volume banjir Jakarta Selatan saat hujan tinggi. Pemerintah Provinsi Jakarta membangun Embung Pemuda 1 Srengseng Sawah, Embung SDN 01 Petukangan Selatan, dan Pusat Kendali Bukit Duri.

Pembangunan embung untuk membantu saluran utama (makro) yang dimiliki Pemerintah Provinsi Jakarta yang hanya mampu mendukung apabila curah hujan 150 milimeter (mm). Sedangkan saluran pendukung mampu sekitar 100 mm per hari.

Embung Pemuda 1 dengan volume efektif tampungan sebesar 13.440 meter kubik (m3) dapat mereduksi 8 persen volume banjir dalam sistem saluran penghubung Babakan atas dan bawah.

Kemudian, embung kedua yang terbangun adalah embung SD Negeri 01 Petukangan Selatan Seluas 2.062 M2 dengan kedalaman 2,6 meter. Embung dilengkapi kolam olakan dan akan ditambahkan pompa kapasitas 2x500 liter per detik.

Embung ini untuk difungsikan sebagai pengendali genangan di Jalan Sakti, Komplek Sangrila. Kemudian, terbangunnya ruang pusat kendali di Kelurahan Bukit Duri diharapkan juga mampu mengatasi banjir kawasan tersebut.

Sementara itu, untuk memperindang kawasan embung, Wali Kota Jakarta Selatan, Munjirin, beserta jajarannya menanam pohon. Mereka juga menebar benih ikan di embung. Munjirin mengatakan, kegiatan ini merupakan tindak lanjut peresmian yang sudah dilakukan Penjabat Gubernur Jakarta, Teguh Setyabudi beberapa waktu lalu. Ant/G-1