Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Harga Cabai di Pasar Mulai Turun

Foto : ANTARA/Galih Pradipta

Pedagang menyortir cabai yang dijual, di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Rabu (7/4/2021). Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan stok bahan pokok tersedia dengan harga yang stabil, bahkan relatif turun menjelang Ramadhan tahun 2021.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Harga cabai, terutama rawit yang sempat mengalami kenaikan menjelang Ramadhan, saat ini justru mulai beranjak turun, di Pasar Perniagaan Jakarta Barat, Rabu. "Iya sudah mulai turun sekitar 30 persen," kata salah satu pedagang sayuran di pasar itu, Adi saat sedang sibuk melayani pelanggannya.
Untuk cabai rawit, ungkap Adi, saat ini harganya sudah menjadi 60 ribu rupiah per kilogram. Sedangkan di saat normal harganya hanya 40 ribu rupiah per kilogram.
Namun tidak demikian dengan komoditi lainnya, seperti di los daging misalnya, harga ayam negeri naik 20 persen yakni dari normal 32 ribu rupiah menjadi 38 ribu rupiah sampai 40 ribu rupiah per ekor.
Menurut Adi, kenaikan harga beberapa komoditi masih dalam kisaran wajar karena memang dari pemasok biasanya menaikkan harga, seiring dengan tingginya permintaan selama Ramadhan.
Kemudian harga yang juga ikut-ikut naik berada di los ikan, terutama ikan laut dan udang yang menurut pedagang di los tersebut akibat cuaca buruk menjadi penyebab naiknya harga komoditi tersebut.
Sedangkan harga telur yang biasanya permintaan tinggi selama Ramadhan ternyata juga tidak terlalu banyak mengalami kenaikan.
"Kalaupun ada kios yang naik kisaran hanya 1.000 rupiah sampai 2.000 rupiah dari harga normal 23.000 rupiah per kilogram," kata salah seorang pedagang telur, Linda yang tengah menunggu dagangannya.
Masih di los sayuran, komoditi seperti harga bawang merah, bawang putih dan sayur-sayuran lain harganya masih stabil.
Sesuai kebijakan Pemprov DKI Jakarta, Pasar Perniagaan yang di bawah pengelolaan Perusahaan Daerah Pasar Djaja tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Ant/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : M Husen Hamidy

Komentar

Komentar
()

Top