Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Rabu, 19 Feb 2025, 08:58 WIB

Investor Harap-harap Cemas Kebijakan Tarif Presiden Trump, Simak Proyeksi Rupiah

Foto: istimewa

JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpo­tensi melanjutkan pelemahannya tengah pekan ini. Senti­men eksternal diperkirakan masih dominan mempenga­ruhi pelemahan tersebut.

Pengamat mata uang Ibrahim Assuabi melihat pe­nguatan indeks dollar AS masih berlanjut. Investor cemas dengan ketidakpastian atas rencana kebijakan tarif perda­gangan dari Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.

Ibrahim memproyeksikan kurs rupiah terhadap dol­lar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Rabu (19/2), bergerak fluktuatif namun ditutup melemah di ki­saran 16.260 - 16.320 rupiah per dollar AS.

Sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada perdagangan, Selasa (18/2), di Jakarta melemah hingga 50 poin atau 0,13 persen dari sehari sebelumnya menjadi 16.278 rupiah per dollar AS.

“Ketidakpastian yang berkelanjutan atas rencana Trump untuk tarif perdagangan, bahkan ketika Presiden AS meng­isyaratkan bahwa tarif timbal baliknya pada mitra dagang AS baru akan dikenakan pada bulan April,” ucapnya dalam keterangan tertulis di Jakarta.

Di samping itu, dilaporkan bahwa Uni Eropa sedang mempertimbangkan kontrol impor pada barang-barang AS tertentu. Langkah ini dinilai sebagai dapat menandai pe­ningkatan ketegangan perdagangan dengan AS.

Pada pekan lalu, Trump disebut telah mengenakan ta­rif 25 persen terhadap semua impor baja dan aluminium yang berkonsekuensi terhadap peningkatan kekhawatiran atas tindakan balasan dari negara lain. Seiring dengan fak­tor tersebut, pasar waspada terhadap suku bunga AS yang tetap tinggi untuk waktu lebih lama.

“Gubernur Federal Reserve Christopher Waller menga­takan pada hari Selasa bahwa meskipun ia tidak melihat tarif Trump menyebabkan lonjakan besar dalam inflasi, ia masih mendukung untuk mempertahankan suku bunga te­tap stabil untuk waktu yang lebih lama. Komentar Waller muncul setelah data minggu lalu menunjukkan inflasi AS tumbuh lebih dari yang diharapkan pada bulan Januari,” ungkap dia.

Redaktur: Muchamad Ismail

Penulis: Antara, Muchamad Ismail

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.