Harapkan Dukungan yang Sama untuk Atlet Difabel
Peraih Medali Emas Paralimpiade Paris 2024, Leani Ratri Oktila
Apakah ada perbedaan bermain sebagai atlet difabel?
Tidak ada perbedaan, semuanya sama, dari target, latihan dari pertandingan dan yang saya salut dari mereka itu, saya juga ikut porprov, porseni saat masih normal, di pelatnas difabel ini saya merasakan tingkat difabel berbeda-beda, ada yang dari bawaan lahir dan kecelakaan seperti saya. Dari semua keterbatasan itu latihan mereka selalu semangat. Saya juga bersemangat melebih saat masih normal.
Siapa sosok yang berpengaruh terhadap pencapaian hingga saat ini?
Bapak saya, karena saya tidak ingin melihatnya kecewa. Mungkin kebanyakan anak perempuan dekat sama ibunya, tapi saya yang paling saya kagumi Bapak saya. Beliau orangnya keras, dari kecil saya sudah dididik dengan keras dan disiplin. Saya pertama kali melihat air mata Bapak waktu saya kecelakaan. Dari situlah, bagaimana caranya bisa membuat Bapak bangga. Tapi waktu itu bukan sebagai atlet, tapi saat wisuda nanti. Itu yang membuat saya bertekad membuat beliau tidak pernah bersedih lagi. Apalagi Bapak itu merasa sangat tertekan ketika melihat saya patah, padahal lebih tertekan lagi saat melihat Bapak menangis. Orang yang kuat seperti itu, menangis melihat kondisi saya, padahal hati saya tidak serapuh itu waktu itu. Saya merasa saat itu mengecewakan beliau, saya ingin meyakinkan beliau bahwa saya tidak apa-apa.
Kapan pernah merasakan titik terendah dalam hidup?
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Sriyono
Komentar
()Muat lainnya