Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Jumat, 07 Feb 2025, 22:37 WIB

Guna Mendukung Swasembada Pangan, Pemkot Probolinggo Kembangkan Padi Organik

Sekda Kota Probolinggo, Ninik Ira Wibawati, saat menanam padi organik di Kelurahan Kebonsari Kulon, Jumat (7/2/2025).

Foto: ANTARA

KOTA PROBOLINGGO– Pemerintah Kota Probolinggo, Jawa Timur, mengembangkan pertanian padi organik untuk mendukung swasembada pangan dalam rangka menindaklanjuti instruksi Presiden Prabowo Subianto.

Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) Kota Probolinggo terus melakukan terobosan dan inovasi dalam pengembangan di bidang pertanian dengan menanam padi organik di demplot pertanian organik DKPPP di Jl Sunan Muria, Kelurahan Kebonsari Kulon, Jumat (7/2).

"Swasembada pangan bukan hanya sekadar upaya mencukupi kebutuhan pangan dalam negeri, tetapi juga menjadi simbol kemandirian bangsa.Hal itu juga telah tertuang dalam Instruksi Presiden No 2 Tahun 2025 tentang Peningkatan Swasembada Pangan," kata Sekda Kota Probolinggo, Ninik Ira Wibawati.

Menurutnya,Instruksi Presiden (Inpres) No1 Tahun 2025 tentang Efisiensi termasuk seremonialnya, maka ke depan agar mampu mengurangi terhadap penggunaan pestisida dan pengguna zat kimia lainnya secara bertahap agar tidak mencemari lingkungan.

"Saya juga berharap agar mampu memproduksi pangan sendiri, tidak hanya mengurangi ketergantungan impor, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan nasional," tuturnya.

Namun dalam mengejar swasembada pangan, tidak boleh mengabaikan aspek keberlanjutan dan kelestariannya, sehingga harus lebih peduli terhadap sektor pertanian dan lingkungannya.

Kepala DKPPP Kota Probolinggo, Aries Santoso, mengatakan penanaman padi organik dalam rangka swasembada pangan sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas panen padi yang sehat dan berkualitas guna mengurangi ketergantungan penggunaan pupuk pestisida dan zat kimia.

"Pertanian organik juga meningkatkan kesuburan tanah dan pelestarian lingkungan, menjamin keamanan pangan, meningkatkan kesejahteraan petani, serta mendukung ketahanan pangan nasional. Kegiatan itu telah berlangsung selama 3 tahun dan dikembangkan oleh DKPPP Kota Probolinggo," katanya.

Dengan luasan tanah kurang lebih satu hektare, maka bisa tanam 3 kali dengan rata-rata menghasilkan beras organik delapan ton. Kalau akselerasi dari segi panennya, lebih cepat padi yang menggunakan pupuk kimia.Namun padi organik ini spesial, jadi diupayakan tanpa pestisida ataupun zat kimia, untuk tetap menjaga keberlangsungannya dengan ramah lingkungan.

Redaktur: Bambang Wijanarko

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.