Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

“Great Depression", Keruntuhan Ekonomi Global

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Sayangnya pasar saham, yang berpusat di New York Stock Exchange menjadi tempat spekulasi sembrono. Setiap orang mulai dari taipan jutawan hingga juru masak dan petugas kebersihan menuangkan tabungan mereka ke dalam saham. Akibatnya, pasar saham mengalami ekspansi yang cepat, mencapai puncaknya pada Agustus 1929.

Pada saat itu, produksi barang dan jasa sudah menurun dan pengangguran meningkat, meninggalkan harga saham jauh lebih tinggi dari nilai sebenarnya. Selain itu, upah pada waktu itu rendah, utang konsumen membengkak, sektor pertanian ekonomi sedang berjuang karena kekeringan dan jatuhnya harga pangan dan bank memiliki kelebihan pinjaman besar yang tidak dapat dilikuidasi.

Ekonomi Amerika memasuki resesi ringan selama musim panas 1929, ketika belanja konsumen melambat dan barang-barang yang tidak terjual mulai menumpuk, yang pada gilirannya memperlambat produksi pabrik. Meskipun demikian, harga saham terus meningkat dan pada musim gugur tahun itu telah mencapai tingkat stratosfer yang tidak dapat dibenarkan oleh pendapatan masa depan yang diharapkan.

Keruntuhan Pasar Saham

Pada 24 Oktober 1929, ketika investor yang gelisah mulai menjual saham yang terlalu mahal secara massal. Tidak bisa ditolak, kehancuran pasar saham yang dikhawatirkan beberapa orang akhirnya terjadi. Sebuah rekor 12,9 juta saham diperdagangkan hari itu, yang dikenal sebagaiBlack Tuesdayatau Kamis Hitam.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top