Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Gerak Cepat, Indonesia Maksimalkan Pembangunan PLTS Menuju Transisi Energi

Foto : ANTARA/M Riezko Bima Elko P

Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi, dan Sumber Daya Mineral Ida Nuryatin Finahari dalam konferensi pers Hari Listrik Nasional ke-78 Enlit Asia 2023 yang bertajuk Strengthening Asean Readiness In Energy Transition di Jakarta, Rabu (18/10/2023).

A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Gerak cepat, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral memaksimalkan pembangunan infrastruktur Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) menuju transisi energi listrik hijau hingga dapat mengurangi emisi gas rumah kaca.

"Maka jenis pembangkit listrik yang dimaksimalkan atau yang bisa paling banyak di bangun adalah PLTS seperti yang ada dalamRencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik(RUPTL)PLN 2021-2030," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Ida Nuryatin Finahari di Jakarta, Rabu.

Ida mengatakan, pembangunan PLTS dimaksimalkan karena paling mudah dan ongkosnya lebih rendah dibandingkan pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan yang lainnya.

Berdasarkan perhitungan ahli ketenagalistrikan, jarang mulai dari pembangunan infrastruktur PLTS hingga bisa beroperasi berlangsung paling lama tiga tahun.

Sementara, menurutnya, untuk pembangkit listrik yang lain seperti hidro, panas bumi atau geothermal membutuhkan waktu paling lama yakni 10 tahun sampai bisa berproduksi mengalirkan listrik.

Pernyataan tersebut disampaikan Ida dalam konferensi pers Hari Listrik Nasional ke-78 Enlit Asia 2023 yang bertajukStrengthening Asean Readiness In Energy Transition.

Dia menyampaikan, berdasarkan data realisasi kapasitas terpasang EBT di wilayah pengusahaan PLN sampai dengan semester pertama 2023, pembangunan PLTS sudah mencapai sebesar 91,36 persen dari sebelumnya 89,87 persen tahun 2022.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top