Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Filsafat Satyagraha Lahir dari Ketidakadilan Undang-Undang di Afrika Selatan

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Protes terhadap Undang-Undang Hitam (Black Act) melahirkan gerakan gerakan pembangkangan sipil. Dalam pandangan Mohandas KaramchandGandhi, kebenaran identik dengan "diri," "ilahi" yang tersembunyi dalam diri manusia. Menurut dia, kebenaran tersirat "cinta." Gandhi melihat kebenaran, cinta, sebagai kekuatan batin dalam diri manusia, dan tanpa kekerasan sebagai sarana untuk mengalami dan mengaktifkan kekuatan ini.

Seperti yang dia tulis, "Satyagraha, yaitu kekuatan yang lahir dari kebenaran dan cinta kasih atau tanpa kekerasan". Baginya kebenaran, cinta dan tanpa kekerasan adalah identik.Satyagraha menjadi metode praktis untuk menyelesaikan konflik melalui jalur non-kekerasan.

Konsep non-kekerasan dapat ditemukan di semua agama India, tetapi Gandhi melakukan sesuatu yang baru. Dia menemukan alat tersebut tidak hanya berlaku untuk individu, tetapi juga untuk domain sosial-politik. Itu adalah pertama kalinya dalam sejarah.

Hal khusus tentang ini adalah bahwa lawan tidak dilihat sebagai 'musuh,' tetapi sebagai seseorang yang memiliki kepentingan yang sama dalam memecahkan masalah dan karena itu harus didekati sebagai seorang teman. Premis Gandhi adalah, "Kami tidak punya musuh, tapi teman yang terpedaya."

Menurut dia, suatu konflik oleh karena itu harus ditangani bersama-sama dan pada sumbernya, dengan asumsi bahwa setiap orang pada akhirnya mencari kebenaran, dan karenanya mencari 'apa yang baik untuk semua orang.' Dengan banyak kesabaran dan kemauan untuk menderita, sebuah konflik dapat diselesaikan tanpa menggunakan kekerasan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top