Fapet UGM bentuk Satgas Penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku
Pedagang dan peternak sapi melakukan tawar menawar harga di Pasar Hewan Kandangan, Ngawi, Jawa Timur.
Foto: ANTARA/Ari Bowo SuciptoYogyakarta -- Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (Fapet UGM) membentuk Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) seiring meningkatnya kasus penyakit hewan menular tersebut di provinsi ini.
"Peningkatan (PMK) yang signifikan ini mendorong Fapet UGM memutuskan untuk membentuk Satgas," kata Dekan Fapet UGM Prof Budi Guntoro di Yogyakarta, Senin.
Budi mengatakan Satgas ini akan fokus pada berbagai upaya pencegahan dan penanganan PMK secara sistematis.
Menurut dia, salah satu langkah awal yang telah dilakukan adalah survei lokasi ternak yang terdampak PMK di wilayah Gunung Kidul.
"Kami sudah melakukan survei awal ke lokasi ternak yang terkena PMK," ujar Budi.
Selain itu, Satgas akan mengutamakan penerapan biosekuriti, yaitu tindakan pencegahan untuk menghindari penularan penyakit di lingkungan peternakan.
Menurut dia, Biosekuriti menjadi kunci utama dalam mencegah penyebaran virus sejak dini.
Langkah-langkah ini meliputi pengawasan lalu lintas keluar masuk kandang, isolasi ternak yang terinfeksi, serta perlindungan terhadap manusia dan lingkungan sekitar.
"Keamanan ternak, manusia, dan lingkungan harus menjadi prioritas utama," ujar dia.
Seperti diketahui, ratusan ternak, terutama sapi di wilayah DIY, telah terpapar PMK.
Kasus ini tersebar di beberapa kabupaten, seperti Gunung Kidul, Bantul, Sleman, dan Kulon Progo, bahkan mengakibatkan kematian pada sejumlah ternak.
Berdasarkan data Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional, tercatat sebanyak 824 ekor sapi suspek PMK di DIY, per awal Januari 2025.
Berita Trending
- 1 Hari Kamis KPU tetapkan Gubernur
- 2 the Straits Times Memprediksi Presiden Prabowo Bersama Sembilan Presiden dan PM Negara Lain Jadi Pemimpin Dunia Berpengaruh
- 3 Kebijakan PPN 12 Persen Masih Jadi Polemik, DPR Segera Panggil Menkeu
- 4 Masuki Masa Pensiun, Kepala BSSN dan Kepala Basarna Diganti
- 5 Gara-gara Faktor Inilah, Pelantikan Kepala Daerah Terpilih di Provinsi Bali Diundur
Berita Terkini
- Guru Besar Pendikan Unair: UN Model Lama Sudah Tak Relevan Lagi
- Filipina Pantau Kapal Penjaga Pantai “Monster” Tiongkok
- Kim Jong-un: Misil Baru untuk Gentarkan Musuh
- AS Catat Kematian Manusia Pertama Akibat Flu Burung
- Presiden Prabowo Lakukan Efisiensi Pengeluaran di Kementerian, Salah Satunya Belanja ATK