Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Rabu, 08 Jan 2025, 02:50 WIB

Kim Jong-un: Misil Baru untuk Gentarkan Musuh

Misil hipersonik Korut melesat ke udara saat uji coba peluncuran dari sebuah lokasi rahasia pada Senin (6/1). Pemimpin Korut mengklaim bahwa sistem misil hipersonik baru ini akan membantu untuk menggentarkan negara musuh di Pasifik.

Foto: AFP/KCNA VIA KNS 

SEOUL - Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-un, mengatakan bahwa sistem misil hipersonik baru yang diuji pekan ini akan membantu untuk menggentarkan negara musuh di Pasifik. Hal itu dilaporkan oleh media pemerintah Korut pada Selasa (7/1).

Uji coba itu dilakukan dua pekan sebelum pelantikan presiden terpilih AS, Donald Trump, dan bertepatan dengan kunjungan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, ke Korea Selatan (Korsel).

"Sistem misil hipersonik ini akan secara andal menangkal setiap pesaing di kawasan Pasifik yang dapat mempengaruhi keamanan negara kita," kata Kim Jong-un, yang turut mengawasi peluncuran misil tersebut, dalam komentar yang disiarkan oleh kantor berita KCNA.

KCNA juga melaporkan penggunaan materi senyawa serat karbon baru pada mesin misil tersebut, yang menurut para ahli dapat memungkinkan Pyongyang untuk menyerang target lebih jauh dengan teknologi yang saat ini hanya dapat diakses oleh AS, Russia, dan Tiongkok.

“Peluncuran tersebut juga menggunakan metode baru yang komprehensif dan efektif untuk sistem kendali penerbangan dan panduannya,” kata KCNA.

Blinken pada Senin mengunjungi sekutu strategis Korsel yang adalah negara pesaing berat Korut dan secara teknis kedua negara masih berperang. Diplomat utama AS, yang sekarang berada di Tokyo, diharapkan untuk membahas berbagai masalah seputar Pyongyang dalam pembicaraan dengan Jepang.

Ini adalah peluncuran pertama Korut sejak November ketika negara itu menguji coba apa yang disebutnya sebagai misil balistik antarbenua (ICBM) berbahan bakar padat yang paling canggih dan kuat.

Kim mengatakan dalam sebuah pernyataan, misil yang diluncurkan pada Senin terbang sejauh 1.500 kilometer dan melaju dengan kecepatan 12 kali kecepatan suara sebelum jatuh di lautan. "Ini jelas merupakan rencana dan upaya membela diri, bukan rencana dan tindakan ofensif," tegas Kim Jong-un.

Namun ia menambahkan bahwa kinerja misil tersebut tidak dapat diabaikan di seluruh dunia, dengan mengatakan misil tersebut mampu melakukan serangan militer serius terhadap musuh sambil secara efektif menghancurkan penghalang pertahanan yang kuat.

"Pengembangan kemampuan pertahanan Korut yang bertujuan menjadi kekuatan militer, akan semakin dipercepat," kata Kim Jong-un.

Ubah Permainan

Sementara para analis mengatakan bahwa peluncuran misil Korut tersebut merupakan pesan kepada AS untuk terlibat dalam dialog berdasarkan teknologi baru Pyongyang yang mengubah permainan saat Trump bersiap memasuki Gedung Putih.

“(Peluncuran misil) ini seakan mengirimkan pesan yang jelas kepada pemerintahan Trump, yang menyatakan bahwa untuk terlibat dalam dialog, posisi strategis Korut harus diakui," kata Hong Min, analis senior di Institut Korea untuk Penyatuan Nasional, kepada AFP.

Para analis pun mengatakan peluncuran misil baru itu mengkhawatirkan karena melibatkan teknologi yang hanya dapat diakses oleh sedikit negara.

"Yang paling mengesankan tentang teknologi ini adalah untuk mencapai kecepatan seperti itu dibutuhkan material yang dapat bertahan dalam kondisi ekstrem," kata Yang Moo-jin, presiden Universitas Studi Korut di Seoul. “Jika berhasil, peluncuran tersebut berarti Korut dapat menguji jangkauan yang lebih jauh dan hal itu tidak hanya dapat mengancam pasukan AS di Jepang tetapi bahkan target yang lebih jauh," imbuh dia. AFP/I-1

Redaktur: Ilham Sudrajat

Penulis: AFP

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.