Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Evaluasi Sistem Zonasi PPDB

Foto : koran jakarta/ones
A   A   A   Pengaturan Font

Warisan

Sebenarnya, kesahan pokok yang terjadi dalam sistem zonasi, adanya anggapan sekolah favorit yang merupakan warisan masa lalu yang mengidolakan sekolah-sekolah unggulan. Kendati sudah diterapkan sistem zonasi, tetap saja orang tua merasa bahwa sekolah A lebih bagus dari B di daerahnya sendiri.

Padahal, label sekolah favorit tidak tergantung pada sekalolah itu sendiri, tetapi kualitas siswa yang masuk dengan mempertimbangkan rata-rata nilai ujian akhir. "Dosa" masa lalu inilah yang belum hilang di benak orang tua, sehingga bersusah payah memasukkan anak ke sekolah favorit.

Selain itu, sekolah favorit juga dianggap memiliki jaringan kuat ke tingkat pusat, sehingga apabila anaknya mampu sekolah di tempat favorit bakal memiliki masa depan cerah. Maka, jika diamati setahun berjalan, keresahan paling dominan dalam sistem zonasi terletak pada proses masuk Sekolah Menengah Atas (SMA). Masuk sekolah favorit dianggap memiliki jaringan luas dan peluang masuk perguruan tinggi terbaik. Alasan ini pulalah yang membuat orang tua menolak penerapan kebijakan zonasi. Masa depan anak seolah direnggut oleh kebijakan berbasis daerah terdekat.

Maka, kegalauan-kegalauan ini harus dicari solusinya oleh semua pihak bersama pemerintah. Semua pihak harus sabar menunggu solusi yang tepat untuk menengahi problem. Bagaimanapun, penerapan sistem zonasi yang digagas pemerintah merupakan ikhtiar memeratakan penerimaan siswa baru. Jika di tengah jalan ada masalah, itu merupakan ujian bagi pemerintah untuk lebih cerdas dan cerdik menerapkan aturan di dunia pendidikan.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top