Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Evaluasi Sistem Zonasi PPDB

Foto : koran jakarta/ones
A   A   A   Pengaturan Font

Sistem zonasi membagi tiga aspek penting. Pertama, zonasi dilakukan sebanyak 90 persen, termasuk untuk siswa dari keluarga tidak mampu dan disabilitas. Kedua, jalur prestasi 5 persen, diberikan kepada siswa berprestasi baik di bidang akademik maupun non akademik. Alasan diberlakukan jalur ini agar siswa di luar zonasi juga memiliki peluang memilih sekolah yang diidamkan. Ketiga, jalur perpindahan tugas orangtua, sebesar 5%, bagi calon siswa yang mengikuti orangtua berpindah tugas kerja. Tiga aspek inilah yang menjadi fokus pemerintah untuk pemerataan siswa.

Jika diamati, pemerintah sebenarnya memiliki niat baik menerapkan sistem zonasi untuk pemerataan penerimaan siswa baru. Sekolah di wilayah tertentu yang awalnya didominasi siswa luar wilayah karena dianggap favorit, disamaratakan agar siswa daerah tersebut bisa masuk, walau kurang brilian.

Dengan adanya sistem zonasi, memang kasta-kasta sekolah favorit sedikit tergerus. Sudah hampir tidak ada siswa yang menjerit tidak masuk sekolah favorit akibat penerapan sistem zonasi ini.

Namun apa daya, sistem ini tidak berjalan mulus karena muncul berbagai problem yang ternyata belum mampu diatasi sejak diberlakukannya sistem zonasi. Pada akhirnya, sistem zonasi mendapat banyak kritik dari pemerintah daerah. Bahkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, secara khusus menghubungi menteri pendidikan untuk menyampaikan keluhan-keluhan yang terjadi di berbagai sekolah daerah.

Salah satu yang menjadi tolok ukur sebelum sistem zonasi diberlakukan mestinya, sekolah dibiarkan bersaing menerima siswa baru sebanyak mungkin. Di pihak lain, sekolah juga diberikan keleluasaan untuk menimbang nilai kelulusan (ujian nasional/UN) sebagai parameter penerimaan siswa. Maka, label sekolah dinilai berdasarkan kelulusan. Orang tua melihat bahwa sekolah yang rata-rata lulusannya tinggi, menganggapnya sebagai sekolah favorit.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top