ESDM Kantongi Persetujuan Membuat PLTS Terapung di Permukaan Waduk
PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI MELALUI AGROWISATA I Anggota Kelompok Tani Wong Tanggul Ceblok (WTC) memanen buah mangga agrimania, di Eduwisata Agrimania Bumi Patra di Indramayu, Jawa Barat, Kamis (12/9). Melalui program Taman Kehati dan Manggoes Center, kelompok tani diberdayakan dengan mengembangkan budi daya mangga jenis agrimania dan budi daya ikan nila yang dijadikan agrifishery dan eduwisata untuk meningkatkan kesejahteraan para petani yang berada di wilayah penyangga.
Foto: ANTARA/DEDHEZ ANGGARAJAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyampaikan telah mendapatkan persetujuan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung di permukaan waduk, dengan kapasitas hingga 14,7 gigawatt di 257 lokasi.
"Dengan memanfaatkan floating PV pada beberapa permukaan bendungan yang dimiliki Kementerian PUPR, kita bisa mengakselerasi tambahan 14 GW lagi. Kementerian ESDM sudah menerima persetujuan dari Menteri PUPR untuk meningkatkan kapasitas terpasang PLTS yang memanfaatkan waduk milik Kementerian PUPR," ujar Direktur Konservasi Energi Kementerian ESDM, Hendra Iswahyudi, dalam pernyataannya di Jakarta, Jumat (13/9).
Seperti dikutip dari Antara, Hendra menjelaskan lokasi pengembangan tersebut tersebar di berbagai wilayah, seperti Jawa-Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Nusa Tenggara.
Menurut dia, persetujuan dari Kementerian PUPR itu membuka peluang besar untuk pemanfaatan permukaan waduk guna menghasilkan energi terbarukan, sehingga mengakselerasi tercapainya karbon bersih (net zero emissons/NZE) pada tahun 2060.
"Nah, ini tentu saja mesti diinventarisasi ya, karena antara potensi, kesiapan jaringan listrik, dan kapan masuk RUPTL sesuai dengan COD, sudah dikomunikasikan dengan Gatrik dan PLN. Jadi, nanti tinggal melihat kapan masuk dalam rencana," kata Hendra.
Tersebar di 293 Lokasi
Berdasarkan catatan yang ada, potensi dari permukaan waduk milik Kementerian PUPR untuk pemasangan PLTS terapung mencapai 89,37 gigawatt, yang tersebar di 293 lokasi.
Dari jumlah itu, 257 lokasi dengan potensi 14,7 gigawatt merupakan properti milik Kementerian PUPR, dengan sebaran yakni Jawa-Bali 114 lokasi dengan kapasitas 9 gigawatt, Sumatera 17 lokasi dengan pengembangan elektrifikasi 2 gigawatt, Kalimantan 11 lokasi berkapasitas 690 megawatt, Sulawesi 15 lokasi dengan kapasitas 1,6 gigawatt, serta Maluku-Nusa Tenggara 100 lokasi dengan kapasitas elektrifikasi mencapai 1,3 gigawatt.
Sebelumnya, Periset Metalurgi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Aga Ridhova, menyatakan Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan PLTS terapung atau floating photovoltaic untuk memenuhi kebutuhan energi yang terus meningkat dari waktu ke waktu.
"Indonesia sebagai negara kepulauan yang memiliki lautan luas sebenarnya bisa menempatkan lokasi itu untuk panel surya," kata Aga.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Eko S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Sekjen PDIP Hasto Tegaskan Kepemimpinan Risma dan Gus Hans di Jawa Timur Lebih Berakar pada Prestasi
- 2 Pasangan RIDO dan Pramono-Rano Bersaing Ketat di Pilkada DKI Jakarta
- 3 Sekjen PDI Perjuangan Hasto Ingatkan Tambang Emas Rawan Disalahgunakan Pilkada Jember
- 4 Petembak Bekasi Lolos Seleksi Olimpiade Remaja 2026
- 5 Kemendes Petakan Potensi Desa untuk Pasok Pangan Makan Bergizi Gratis
Berita Terkini
- Kementan Berikan Bantuan Alsintan Gratis
- Dorong Masyarakat Melek Investasi, Pasar modal Indonesia gelar CMSE 2024
- OJK Perkuat Pengawasan PT SMI Pasca Pemberlakuan UU P2SK
- Xi Jinping Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Donald Trump Jadi Presiden AS
- Gedung Ramah Lingkungan Mandiri Digital Power Sokong Operasi Keberlanjutan Bank Mandiri